jpnn.com, JAKARTA - Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah memberikan peringatan keras kepada kelompok yang menamakan diri Gerakan Anti Radikalisme Alumni ITB (GAR ITB) yang melaporkan Prof Din Syamsuddin kepada Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) atas tuduhan radikalisme.
Ketua Hukum dan HAM PP Pemuda Muhammadiyah Razikin menegaskan bahwa tuduhan terhadap Prof Din itu merupakan hal yang mengada ada.
BACA JUGA: Din Syamsuddin Dilaporkan atas Tuduhan Radikalisme, MUI Mengecam, Simak Kalimatnya
"Langkah kelompok GAR ITB itu dapat memicu kemarahan warga Muhammadiyah secara keseluruhan," tegas Razikin kepada JPNN.com, Jumat (12/2) malam.
Mantan ketua DPP IMM ini pun tersinggung dengan tuduhan yang dialamatkan GAR ITB terhadap Ketua Umum PP Muhammadiyah periode 2005-2015 itu.
BACA JUGA: Penangkapan Disaksikan Ketua Pemuda, Rinal Febriadi Tak Berkutik
"Menuduh Pak Din sebagai tokoh radikal sama dengan membuat ketersinggungan dan kemarahan kami warga kader Muhammadiyah," ucap Razikin.
Menurut Razikin, Din Syamsuddin merupakan mantan ketua umum PP Pemuda Muhammadiyah dan mantan ketum PP Muhammadiyah yang selama ini mendedikasikan hidupnya dalam mendorong perdamaian, toleransi dan multikulturalisme.
BACA JUGA: Pernyataan Jokowi Minta Kritik Diungkit, Bang Ruhut Bereaksi
Karena itu, dia meminta secara tegas agar pihak GAR ITB segera mencabut laporannya, dan meminta maaf kepada Prof Din Syamsuddin.
"Kami akan memberikan kesempatan kepada GAR ITB sebelum kami mengambil langkah-langkah hukum," ucap Jebolan Magister Ilmu Politik Universitas Indonesia ini.
Razikin menambahkan bahwa apa yang telah dilakukan GAR ITB telah mencederai seorang Din Syamsuddin, dan keluarganya.
Tindakan GAR ITB juga telah mencederai Muhammadiyah, karena bagaimanapun Prof Din Syamsuddin adalah mantan ketua umum PP Muhammadiyah.
"Jadi, saya peringatkan kepada GAR ITB, kalian jangan coba-coba ganggu Prof Din, jika kalian ingin mendepak Prof Din dari wali amanat ITB, silakan kalian tempuh prosedur yang benar," tegas Razikin.
"Tidak boleh kalian menuduh dan menuding Prof Din sebagai tokoh radikal yang hanya memicu masalah yang lebih besar," uzap Razikin memperingatkan.(fat/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam