Pemuda Muslim di AS Ditangkap Gegara Ancam Yahudi, Pemikirannya Mengerikan

Jumat, 11 November 2022 – 21:31 WIB
Agen FBI. Foto: Reuters

jpnn.com, NEW JERSEY - Jaksa federal Amerika Serikat telah menangkap dan mendakwa seorang remaja muslim terkait ancaman serangan terhadap rumah ibadah Yahudi atau sinagoge di New Jersey beberapa waktu lalu.

Laporan The Times of Israel menyebutkan bahwa pemuda bernama Omar Alkattoul (18) itu menganut pandangan ekstrem tentang Islam.

BACA JUGA: Kebencian terhadap Yahudi Meningkat di Amerika, Anak-Anak Sekolah Jadi Korban

Warga Sayreville, New Jersey tersebut diketahui merilis sebuah manifesto ekstremis lewat media sosial pada 1 November.

Setelah membaca dokumen tersebut, FBI menyimpulkan Alkattoul sebagai ancaman kredibel terhadap komunitas Yahudi di New Jersey.

BACA JUGA: Amerika Mencekam, FBI Keluarkan Peringatan untuk Umat Yahudi

Biro federal itu pun langsung memperingatkan pihak sinagoge dan pemimpin komunitas Yahudi untuk meningkatkan kewaspadaan. Sehari kemudian, FBI mengatakan ancaman itu telah dihilangkan.

Menurut pihak kejaksaan, Alkattoul telah bersumpah setia kepada Islamic State alias ISIS.

BACA JUGA: Kesal kepada Yahudi AS, Trump Sesumbar Layak Jadi PM Israel

Dia juga mengumpulkan informasi soal insiden penembakan massal yang pernah terjadi di AS serta cara mendapatkan senjata api.

“Tidak seorang pun boleh menjadi sasaran kekerasan atau tindakan kebencian karena cara mereka beribadah,” kata Jaksa AS Philip Sellinger dalam sebuah pernyataan.

“Tidak ada yang dianggap lebih serius oleh Kantor Kejaksaan AS selain ancaman terhadap komunitas agama dan tempat ibadah kami.”

Dalam manifesto berjudul When Swords Collide (Ketika Pedang Beradu), Alkattoul memposisikan diri seolah-olah telah melakukan serangan terhadap sinagoge.

Beberapa ekstremis telah menerbitkan manifesto semacam itu tepat sebelum melakukan serangan, termasuk terhadap orang Yahudi.

“Saya adalah penyerang dan saya ingin memperkenalkan diri,” tulis Alkattoul di awal manifesto tersebut.

Dia lalu menyebut dirinya seorang muslim yang punya sangat banyak penyesalan.

“Tetapi saya dapat meyakinkan Anda bahwa serangan ini bukan salah satunya dan insyaallah akan lebih banyak lagi serangan seperti ini terhadap musuh Allah dan babi serta monyet di masa akan datang,” Alkattoul melanjutkan.

“Saya memang menargetkan sebuah sinagoge untuk alasan yang sangat bagus menurut saya dan banyak muslim berotak lainnya. Harus diketahui, faktanya, orang-orang Yahudi adalah promotor terbesar kebencian terhadap muslimin bahkan di barat.”

Alkattoul juga menjelaskan panjang lebar kenapa semua Yahudi harus dibenci, termasuk mereka yang tidak mendukung Zionisme dan Negara Israel.

Penyelidik federal menyelidiki perangkat Alkattoul dan menginterogasinya beberapa kali untuk memahami pandangannya dan membantu menentukan seberapa serius dia ingin menyerang orang Yahudi.

Alkattoul mengatakan kepada penyelidik bahwa proses radikalisasinya bermula setahun lalu setelah menemukan sebuah video di internet.

Menurut dia, video tersebut menunjukkan pengikut mendiang ekstremis Israel Meir Kahane tertawa dan berbagi foto anak-anak Arab yang mati dan memuji orang-orang yang membunuh mereka.

Alkattoul didakwa menyebarkan ancaman dan terancam hukuman lima tahun penjara. Dia dijadwalkan menjalani sidang perdana dalam waktu dekat. (times of israel/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler