jpnn.com - Pemuda bernama Cindra akan menikahi dua wanita secara bersamaan. Foto pre-weddingnya viral di media sosial (medsos). Bagaimana perasaan Perawati dan Indah Lestari, dua calon istri Cindra itu?
YUDHI AFRIANDI – MUBA
BACA JUGA: Mahmoed Marzuki, Kaki Diikat, Kepalanya di Bawah, Dicambuk
TAK sulit menemukan rumah Perawati (23), salah satu mempelai perempuan Cindra. Rumahnya persis berada di pinggir ruas jalan lintas tengah (Jalinteng) Betung Sekayu.
Tepatnya di Dusun IV, Teluk Kecamatan Lais, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumsel Saat Sumatera Ekspres (Jawa Pos Group) berkunjung, kemarin (25/10) pagi, tampak beberapa pria sedang duduk dan bergurau di depan rumah kayu tersebut.
BACA JUGA: Ssstt, Mas Ganjar Pranowo Makan Siang di Warung Mbak Narti
Salah satunya bernama Edi Malpinas, keluarga orang tua Perawati. Setelah menanyakan maksud kedatangan Sumatera Ekspres, Edi ikut mendampingi ketika menemui Perawati di dalam rumah.
Menunggu beberapa menit, Perawati pun keluar mengenakan pakaian berwarna biru dan celana cokelat.
BACA JUGA: Suara-suara Histeris Menggedor-gedor Gerbang yang Terkunci
Setelah duduk berhadap-hadapan, Perawati tampak kikuk. Menutup wajahnya dengan kedua tangan tatkala ditanyakan prihal rencana pernikahannya itu. "Jadi heboh begini," ujarnya.
Anak ke enam pasangan Efendi dan Komaria itu lalu bercerita bagaimana dia bisa kenal Cindra. "Kenal dari seorang teman bernama Rodiah pada Desember 2016 lalu," ujarnya pelan.
Dari perkenalan itu, Cindra tertarik dan selalu datang ke rumahnya. "Tak lami kami memutuskan untuk pacaran dan memadu kasih cukup lama. Sudah banyak kenangan saya bersamanya," katanya sambil mengingat-ingat.
Jalinan kasih keduanya pun berjalan mulus hingga September 2017. Setelah itu, Cindra memperlihatkan gelagat aneh. Nomor handphonenya tak bisa lagi dihubungi. Perawati khawatir.
Karena sudah telanjur cinta, Perawati berupaya mencari pujaan hatinya itu. "Saya sempat terkejut, ternyata Cindra dikabarkan mau menikah dengan perempuan lain," sebutnya.
Setelah mendengar itu, sontak Perawati marah dan kesal melihat tingkah laku pacarnya. Tak terima, didampingi keluarganya Perawati mendatangi rumah Cindra di Desa Lumpatan, Kecamatan Sekayu, Kabupaten Muba.
Betapa terkejutnya Perawati karena dia melihat ada perempuan bernama Indah Lestari di rumah orang tua Cindra.
Perempuan inilah yang dikabarkan akan menikah dengan Cindra. Kepalang tanggung, karena tak mau kehilangan, akhirnya Perawati meminta Cindra untuk menikahinya juga, meskipun harus dimadu atau menikah secara siri.
"Cindra orangnya sangat baik dan ramah, makanya saya sangat mencintai dan menyayanginya selama ini," ujar lulusan MTS Lais ini.
Tapi Perawati menolak jika nanti harus serumah dan sekamar dengan perempuan lain. Mulanya, orang tua Perawati tak setuju atas penikahan itu.
"Tapi ini sudah kehendak anak, saya menurut saja," kata Efendi, orang tua Perawati.
Dari rumah Perawati, Sumatera Ekspres melakukan perjalanan puluhan kilometer menuju rumah Indah Lestari (18) di Dusun Philips 9, Desa Teluk Kijing 3, Kecamatan Lais.
Medan ke sana cukup sulit, harus menelusuri jalan berbatu dan berlumpur di tengah lahan perkebunan karet.
Saat tiba di perkampungan pinggir aliran Sungai Musi, baru terlihat rumah Indah, sebuah rumah kayu seluas 50 meter. Tampak seorang pria sedang berdiri di perkarangan rumah. Dia Darul, orang tua Indah Lestari, seorang perempuan yang juga akan dinikahi Cindra.
Mulanya Darul menolak kedatangan awak media meliput kisah pernikahan anaknya. "Sudah pergi sana," cetusnya.
Sebab, setelah heboh undangan pernikahan itu, seolah-olah anaknya yang salah. "Kita telah sepakat dan menerima penikahan yang ada," teriak Darul.
Tapi setelah diberikan penjelasan, Darul melembut dan mengajak menemui anaknya. Saat itu, Indah yang mengenakan atasan hijau, celana jeans biru terlihat anggun dengan jilbabnya.
Anak bungsu pasangan Darul dan Arjuna itu pun bercerita kalau dirinya mengenal Cindra dari media sosial Facebook bulan Oktober. Dari perkenalan itu, Cindra sering datang ke rumahnya dan ngajak jalan-jalan.
Keduanya memutuskan berpacaran. Satu bulan jalan keduanya langsung memutuskan untuk menikah. "Saya tidak tahu, kalau Cindra punya perempuan lain," tegasnya.
Meski demikian, Indah rela dinikahi oleh Cindra, walaupun dia juga akan menikahi perempuan lain. "Kita jalani saja sekarang ini," ungkapnya.
Perempuan alumni MAN itu, belum kepikiran bagaimana ke depannya. Apakah akan serumah dan sekamar dengan perempuan lain. "Saya terima keadaan ini karena sayang dengan Cindra," katanya tersenyum.
Sumatera Ekspres juga mendatangi rumah Cindra di pinggir jalan lintas tengah (Jalinteng) Betung-Sekayu. Terlihat sebuah toko kelontongan berukuran 2x4 meter dan di sana sudah terpasang spanduk besar pernikahan Cindra, dimeriahkan Orkes Melayu Scorpion.
Keluar seorang perempuan yang masih keluarga Cindra. "Silakan masuk rumah belakang Mas," katanya. Terlihat sosok pria dan wanita paruh baya, turun dari tangga rumahnya.
Ternyata keduanya adalah orang tua Cindra, yakni Cik Dang dan Nurlaila. Mereka mempersilakan awak media masuk rumah.
Sayangnya Cindra tengah sibuk bekerja di sub kontraktor Chonocophilips di Desa Peninggalan, Kecamatan Tungkal Jaya. "Cindra tinggal di wisma perusahaan dan barulah cuti 3 November mendatang," cetus Cik Dang.
Cik Dang menceritakan prihal anaknya yang mau menikahi dua wanita sekaligus itu. "Semula niatnya menikahi pacarnya Indah Lestari. Pernikahan sudah kami tentukan 8 November," sebutnya.
Makanya sang pacar sudah tinggal di rumahnya. "Memang tradisi di sini, wanita yang hendak menikah, Haruslah bercampur dan tinggal di keluarga laki-laki," jelasnya.
Tapi tiba-tiba datang Perawati dan keluarganya datang menemui dirinya. "Nah Perawati itu mengaku pacar Cindra juga dan minta dinikahi. Berkat rembuk
keluarga bersama jadi kami putuskan Cindra menikahi kedua wanita itu sekaligus," ujarnya. Dengan catatan, Indah dinikahi resmi dan Perawati secara siri.
"Kalau mau nikah resmi dua sekaligus tidak bisa," sebutnya. Cik Dang bahkan harus menanggung biaya penikahan anaknya itu.
Terpaksa menjual lahan karetnya seluas 2 hektar untuk biayai pernikahan tersebut. Cik Dang memesan hiburan Orkes Melayu Scorpio senilai Rp18 juta. "Ya sudah ini kehendak anak. Orang tua hanya ikut saja," tegasnya.
Terpisah, Kasi Bimas Islam Kemenag Kabupaten Muba, Taudik Fathir SpdI MHI mengatakan, pihaknya hanya bisa mengeluarkan satu buku nikah sesuai aturan yang berlaku. Pelaksanaan pernikahan akan ditangani KUA Lais.
"KUA mengeluarkan buka nikah atas nama Indah Lestari. Wanita satunya mungkin nikah siri," ungkapnya.
Kasus ini bukan poligami, karena namanya poligami menikahi wanita lain setelah menikah secara resmi dan bila sang istri pertama memberikan izin.
Mendengar hal ini, Kepala Kanwil Kemenag Sumsel, HM Alfajri Zabidi MPdI mengungkapkan, dirinya langsung memanggil Kepala Kemenag Muba terkait rencana pernikahan Cindra dengan dua gadis sekaligus.
"Hal ini kurang baik untuk ke depannya karena untuk mengajukan poligami harus memenuhi syarat yang diberikan oleh Pengadilan Agama," jelasnya.
Dia menjelaskan bahwa terdapat beberapa syarat untuk berpoligami. Di antaranya istri pertama memiliki uzur seperti mempunyai penyakit parah.
Atau tidak dapat memiliki keturunan dan yang penting adalah persetujuan istri pertama. "Secara legal menikahi dua wanita sekaligus adalah hal yang tidak mungkin," tukasnya.
Saat ini, rencana pernikahan tersebut telah terdaftar di KUA Kota Sekayu pada 8 November 2017, dan KUA Kecamatan Lais 6 November 2017. Mengapa dibatalkan?
"Karena dapat memicu permasalahan baru. Otomatis pihak perempuan dirugikan dari kejadian tersebut," jelas Alfajri. Dia berharap kepada setiap calon mempelai untuk dapat mencatatkan peristiwa pernikahannya di KUA.
Sementara itu, dalam undangan tertulis, Cindra akan menikahi Indah Lestari warga Desa Teluk Kijing 3 (Philips 9) Kecamatan Lais pada 6 November, dan Perawati, warga Dusun IV Teluk, Kecamatan Lais pada 8 November 2017. Sementara resepsi pernikahan direncanakan bersamaan pada 9 November di kediaman lelaki.
Untuk diketahui, pernikahan pria dengan lebih dari satu wanita dalam waktu bersamaan di Muba bukan yang pertama.
Sekitar setahun lalu, di Kecamatan Babat Toman, Muba juga terjadi pernikahan serupa. Yakni antara Ardiansyah dengan dua gadis bernama Ria dan Pegi.
"Meski sudah ada yang berhasil, tapi tetap harus sesuai aturan. Yakni terlebih dahulu mengajukan izin poligami," ujar Alfajri. (*/uni/fad)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Fahrizal Ciptakan Alat Penghasil Listrik Berbahan Baku Air
Redaktur & Reporter : Soetomo