Pemuda Palestina Itu Ditembak Mati Polisi Israel

Senin, 03 April 2017 – 22:43 WIB
Perkelahian warga Palestina dan tentara Israel. Foto: Haaretz

jpnn.com, YERUSALEM - Izin pembangunan pemukiman baru di Tepi Barat mengakibatkan gelombang konflik kembali terjadi di Yerusalem.

Pada Sabtu (1/4) waktu setempat, polisi Israel menembak mati Ahmed Ghazzal.

BACA JUGA: Heboh! Video Dukung Ahok dari Warga Palestina

Pemuda Palestina yang masih berusia 17 tahun itu menusuk tiga orang di Kota Tua Jerusalem sebelum ditembus timah panas.

Dua di antaranya adalah warga Yahudi ultra-ortodoks dan polisi.

BACA JUGA: Rambut Anda Mau Dirapikan dengan Api? Datanglah ke Sini

Setelah kejadian, rumah Ghazzal di Nablus, Tepi Barat, langsung dirazia.

Alasan Ghazzal melakukan penusukan memang belum jelas.

BACA JUGA: Palestina Protes Benderanya Dipakai Demo? Kata Menag...

Namun, mayoritas penduduk Palestina yang melakukan penyerangan adalah orang-orang yang menuntut Israel menghentikan pendudukan di tanah mereka.

Kekerasan sporadis tersebut dimulai sejak Oktober 2015 dan menewaskan 242 warga Palestina, 2 turis Amerika Serikat (AS), dan 37 warga Israel.

Pada hari yang sama, ratusan warga Arab, Israel, dan Yahudi turun ke jalan untuk menentang pendudukan Israel di tanah Palestina.

Mereka tergabung dalam kelompok Standing Together dan menginginkan solusi damai atas konflik kedua negara.

''Apa yang terjadi pada Ghazzal adalah pengingat yang menyakitkan atas harga yang harus dibayar karena pendudukan. Ini (kekerasan, Red) harus diakhiri,'' jelas anggota kelompok Itamar Avneri.

Sementara itu, Gedung Putih mendiamkan pendudukan baru yang dilakukan Israel.

Salah seorang pejabat di Gedung Putih mengungkapkan, Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu telah berkomitmen mengganti rumah warga Amona sebelum ada kesepakatan dengan Presiden Donald Trump.

Pada Februari lalu, rumah 40 keluarga di Amona digusur karena dibangun tanpa izin di tanah pribadi warga Palestina.

Saat itu Netanyahu berjanji mengganti rumah mereka.

Secara terpisah, Duta Besar Swedia untuk PBB Olof Skoog menegaskan, negara-negara anggota Dewan Keamanan (DK) PBB harus merespons langkah Israel. (Reuters/Hareetz/sha/c23/sof/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Cerita Dramatis Obama Cairkan Bantuan ke Palestina


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Palestina  

Terpopuler