Pemuda Sumsel Komitmen Menjaga Kerukunan Beragama

Pemuda Sumsel meninjau Gereja Katolik yang rusak di Desa Mekar Sari

Sabtu, 10 Maret 2018 – 21:35 WIB
Puluhan aktivis organisasi kemasyarakatan dan kepemudaan dari berbagai lintas agama di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), Sabtu (10/3) berkomitmen untuk menjaga kerukunan kehidupan antarumat beragama. Foto: Istimewa for JPNN

jpnn.com, PALEMBANG - Puluhan aktivis organisasi kemasyarakatan dan kepemudaan dari berbagai lintas agama di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), Sabtu (10/3) berkomitmen untuk menjaga kerukunan kehidupan antarumat beragama di wilayah tersebut.

Komitmen tersebut terlihat dari solidaritas bersama untuk meninjau sebuah Gereja Katolik yang rusak akibat tindakan kelompok tak bertanggung jawab pada Kamis (8/3) dini hari. Gereja tersebut berlokasi di Dusun 3, Desa Mekar Sari, Kecamatan Rantau Alai, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan.

Beberapa Organisasi Kepemudaan yang ikut meninjau gereja tersebut antara lain GP Anshor, Banser NU, Pemuda Pancasila, PMII, HMI, IPPNU, GAMKI, GMKI, HPP MURATARA, IPTI, PMKRI dan Pemuda Katolik. Organisasi ini terhimpun dalam Forum Pemuda NKRI dan Forum Pembauran Kebangsaan (FPK), Forum Pemuda Kerukunan Umat Beragama (FPKUB) Provinsi Sumsel. Mereka bersama-sama mengunjungi dan meninjau gereja yang rusak itu.

BACA JUGA: Presiden: Tindak Tegas Penyebar Berita Bohong

Kunjungan para pemuda lintas agama ini mendapat sambutan hangat oleh Ketua Stasi Gereja Santo Zakaria, Camat, POLRESTA, Anggota DPRD serta masyarakat Desa Mekar Sari.

BACA JUGA: Neta S Pane: Polri Jangan Mau Diperalat Menteri Perhubungan

“Kami merasa terhibur dan mendapat dukungan atas kunjungan ini. Kunjungan ini menunjukkan bahwa kami tidak sendiri. Kehadiran para pemuda menunjukkan bahwa orang muda di Sumatera Selatan selalu bergandengan tangan menjaga dan mendukung satu sama lain,” ucap pengurus Gereja Katolik di Desa Mekar Sari, Irenasius.

Dalam kunjungan tersebut digelar dialog bersama yang melibatkan para pemuda lintas agama, tokoh masyarakat dan tokoh agama, unsur pemerintah daerah serta jajaran aparat keamanan baik Polri maupun TNI.

BACA JUGA: GNPF Ulama Siap Bantu Polisi Meringkus Para Kompor Politik

Sekretaris Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Sumsel, Ahmad Marzuki menegaskan insiden perusakan gereja ini murni tindakan kriminal. “Tidak ada kaitannya dengan unsur SARA (suku, agama, ras, dan antargolongan, red),” tegas Ahmad Marzuki seperti dilansir dalam siaran pers diterima redaksi JPNN,com, Sabtu (10/3).

Ahmad Marzuki yang juga Ketua rombongan saat meninjau gereja tersebut, mengatakan Desa Mekar Sari pada dasarnya selalu hidup rukun dan berdampingan. “Sejauh ini tidak pernah terjadi konflik SARA di desa ini. Komunikasi antarmasyarakat selalu terjaga baik,” katanya.

“Di Desa Mekar Sari terdapat tiga rumah ibadat yang selama ini melaksanakan kegiatan keagamaan dengan rukun dan damai,” kata Ahmad Marzuki lagi.

Ia mengingatkan orang muda bersama masyarakat jangan terprovokasi dengan kejadian seperti ini. Kejadian ini harus semakin mempererat hubungan persaudaraan dan kebersamaan untuk menjaga kehidupan yang semakin harmonis dan damai.

Ahmad Marzuki mengimbau seluruh organisasi kemasyarakat pemuda (OKP) bersama masyarakat tetap bergandengan tangan untuk mengawal agar insiden perusakan rumah ibadat dapat diusut tuntas. Ia juga mengimbau agar selalu waspada dan jangan terprovokasi terhadap kemungkinan kembali terjadinya kejadian serupa pada masa yang akan datang.
“Harapannya, kejadian ini tidak terulang lagi sehingga Sumatera Selatan tetap terjaga dengan rukun dan damai,” tegas Ahmad Marzuki.

Sementara itu, Ketua Pemuda Katolik Komda Sumatera Selatan, Apriadi Susanto Sinaga yang ikut bersama aktivis Pemuda Lintas agama dalam dialog pemuda Sumsel menyampaikan terima kasih kepada seluruh elemen pemuda lintas agama untuk tetap mengawal dan menjadi benteng bagi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Apriadi juga menyampaikan terima kasih kepada jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah di wilayah Sumatera Selatan karena responsif untuk mencegah terjadinya insiden serupa. Apriadi secara khususnya menyampaikan terima kasih kepada jajaran aparat keamanan baik Polisi maupun TNI di wilayah Sumatera Selatan atas perannya dalam upaya menjaga kebersamaan dan keamanan.

Menurut Apriadi, sejumlah fasilitas, sarana dan prasarana ibadah yang rusak termasuk pompa air yang biasanya digunakan bersama oleh masyarakat, kini mulai diperbaiki.(fri/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Polri Jawab Tudingan Fadli Zon soal Tebang Pilih Kasus


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler