Pemuda yang Diamankan karena Aksi Balap Liar Bersimpuh dan Menangis di Kaki Orang Tua

Minggu, 13 Juni 2021 – 16:40 WIB
Pemuda diamankan Polsek Asemrowo setelah terlibat balap liar dan mabuk-mabukan. Mereka diminta sungkem ke orang tua masing-masing untuk meminta maaf. Foto: Dokumen Polsek Asemrowo untuk JPNN.com.

jpnn.com, SURABAYA - Polsek Asemrowo, Surabaya, Jawa Timur, mengamankan 11 pemuda yang diduga melakukan balapan liar di Jalan Margomulyo, Asemworo.

Polisi juga menyita kendaraan para pemuda tersebut.

BACA JUGA: Motor Pelaku Balap Liar Disita, Sukurin

Sebanyak 11 pemuda itu diperiksa di kantor polisi setempat.

Ternyata, tiga dari 11 pemuda itu diketahui dalam kondisi mabuk di mobil sedan yang ada di lokasi digelarnya balapan liar itu.

BACA JUGA: Hendak Balap Liar 40 Remaja Dijaring Polisi, Orang Tuanya Dipanggil, Sukurin

"Tiga pemuda itu kondisinya dalam mabuk berat, tak sadar, dan tertidur dengan mobil tertutup serta mesin mati. Kalau sampai pagi tentu itu bisa berbahaya bagi mereka," kata Kapolsek Asemrowo Kompol Hari Kurniawan, Minggu (13/6).

Hari menjelaskan, penangkapan 11 pemuda itu berawal dari informasi masyarakat tentang adanya aksi balap liar di lokasi kejadian.

BACA JUGA: Pesan Penting dari AKBP Fahri untuk Pelaku Balap Liar

Petugas yang diterjunkan ke lokasi awalnya mengamankan delapan pemuda.

Kemudian, petugas mencurigai adanya keberadaan mobil di lokasi.

"Katanya diundang melihat balap liar, tetapi mereka minum-minum sendiri," ujar dia.

Hari menyebut bahwa tiga orang yang mabuk itu ada yang berstatus mahasiswa, dan sekolah di bangku SMP.

Mereka kemudian dites usap antigen di Polsek Asemrowo.

"Hasil tes ketiganya negatif. Selanjutya orang tua mereka dipanggil dan diberi penjelasan kenapa anak mereka kami amankan," ucap dia.

Mereka tak serta-merta bisa langsung pulang, karena harus menjalani pembinaan. Orang tua masing-masing juga dipanggil untuk membuat surat pernyataan.

"Ini tugas semua, orang tua juga harus bertanggung jawab ini salah satu akibat apabila kurang pengawasan dari orang tua," tambah dia.

Mereka dipulangkan setelah bersimpuh memohon maaf dan menangis kaki orang tua masing-masing.

Tangis pemuda dan orang tuanya pecah di halaman Polsek Asemrowo.

"Ini sebagai pembelajaran untuk mereka. Awalnya kumpul-kumpul, terus bisa menyalahgunakan narkoba," pungkas Hari. (mcr12/jpnn)


Redaktur & Reporter : Arry Saputra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler