Pemudik Dibatasi Satu Jam Saja di Rest Area Mini

Minggu, 11 Juni 2017 – 12:05 WIB
Kemacetan di tol saat mudik. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, CIKARANG - Direktur Utama Jasa Marga Desi Arryani mengatakan, pihaknya menaruh perhatian cukup besar pada rest area di jalan tol.

Jumlah rest area yang terbatas pada musim mudik tahun lalu menjadi catatan merah.

BACA JUGA: Guys, Sebelum Mudik Tolong Waspada Tiket Palsu Ya!

Selain membangun rest area yang dilengkapi dengan fasilitas SPBU, toilet, masjid, restoran, dan minimarket, Jasa Marga juga menyiapkan rest area mini yang diberi nama Parking bay.

Parking bay memang tidak luas dan fasilitasnya terbatas, namun bisa sangat bermanfaat bagi para pemudik.

BACA JUGA: Mudik, Warga DKI Bisa Titipkan Motor di Kecamatan

Parking bay dilengkapi dengan tempat istirahat, toilet, dan mushala. Desi menjelaskan, Parking bay dapat digunakan untuk istirahat para pemudik.

Hanya saja, para pemudik tidak boleh berlama-lama berhenti di Parking bay karena kapasitasnya yang terbatas agar bisa digunakan secara bergantian. Hal tersebut dibenarkan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan rakyat (PUPR) Basuki Hadi Muljono.

BACA JUGA: Catat, Brexit Hanya untuk Pemudik Tujuan Brebes dan Tegal

Ia berpesan untuk pengoperasian parking bay sebagai tempat istirahat sementara harus diatur secara tegas, sehingga tidak terjadi penumpukan kendaraan dan pemudik.

”Peraturan penggunaan parking bay tidak boleh lebih dari satu jam, karena memang bukan untuk tempat istrahat berlama-lama. Tapi hanya untuk sebentar saja, untuk pengendara yang membutuhkan toilet setelah itu jalan kembali," kata Basuki di sela peninjauan kesiapan infrastruktur mudik di Gerbang Tol Cikarang Utama, kemarin (10/6).

Parking bay KM 18 Tol Jakarta- Cikampek dibangun dengan kapasitas 70 orang dan mulai dibangun sejak akhir tahun lalu untuk antisipasi meluapnya jumlah kendaraan yang parkir di rest area KM 19.

Basuki menambahkan, pada saat arus mudik nanti di setiap parking bay akan disiapkan distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) menggunakan jeriken kerja sama dengan Pertamina jika diperlukan untuk kondisi darurat. Selain itu juga disediakan pos kesehatan bekerja sama dengan rumah sakit terdekat.

Untuk tol Jakarta menuju Cikampek, parking bay ada di KM 18, 41, dan 59. Sedangkan arah sebaliknya ada di KM 33 dan 58.

Di ruas tol Cipali untuk kedua arah, Parking bay akan ada di KM 78, 153, 133+500. Sementara itu, untuk ruas tol Palikanci akan ada di KM 191+450 dan tol Pejagan-Pemalang di KM 282 +500 pada kedua arah.

Desi juga mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan rest area sementara. Rest area tersebut ditempatkan di setiap 10 kilometer di jalan tol milik Jasa Marga.

Rest area sementara itu dilengkapi dengan fasilitas toilet dan mushala. ”Untuk yang ini sifatnya hanya sementara,” ujarnya.

Selain di ruas jalan tol, pemerintah juga berupaya menambah jumlah rest area di jalan-jalan nasional. Salah satunya, dengan menyulap jembatan timbang menjadi rest area sementara.

Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Pudji Hartanto menuturkan, pengalihan fungsi sementara jembatan timbang ini dilakukan lantaran pemerintah tak memiliki lahan cukup luas di sepanjang jalur pantura maupun selatan jawa. Padahal, tempat istirahat sangat diperlukan ketika masa angkutan lebaran.

”Karenanya, 141 jembatan timbang di seluruh Indonesia akan digunakan sementara untuk rest area. Untuk disepanjang Jawa, ada sekitar 50 jembatan timbang yang bisa difungsikan nanti,” tuturnya.

Salah satunya jembatan timbang losarang di Indramayu. Saat ini, jembatan timbang tengah direnovasi. Beberapa toilet dibenahi, gudang penyimpanan barang sudah dicat ulang dan akan dipasang kipas angin, mushollah pun telah dilengkapi dengan karpet panjang.

”Nanti ada gerai makanan juga, dari sponsor juga ada. Lalu ruang menyusui untuk para ibu. Toilet juga akan ditambah dengan toilet portable. Dilengkapi pokoknya,” ungkap Mantan Kakorlantas itu.

Jembatan timbang dialihfungsikan menjadi rest area mulai H-7 lebaran hingga H+7 lebaran. Sehingga, mulai hari itu operasional jembatan timbang akan ditutup sementara. Artinya, tak ada penimbangan pada angkutan barang.

Menurutnya, tak ada masalah karena kebijakan ini ini sejalan dengan aturan pembatasan operasional angkutan barang yang telah dikeluarkan pemerintah.

Terhitung mulai H-7 hingga H+7, kendaraan angkutan barang tambang dan galian sudah mulai dilarang masuk jalan-jalan nasional dan tol sepanjang Jawa.

Kemudian disusul dengan pelarangan operasional angkutan barang dengan tonase lebih dari 14 ribu Kg atau kendaraan sumbu lebih dari dua.

Kendaraan dilarang melintasi jalan nasional dan tol di sepanjang Jawa dan Lampung mulai H-4 sampai dengan H+3. ”Kecuali untuk bahan pokok, BBM, dan bahan-bahan lainnya yang mudah busuk ya,” ungkapnya.

Pudji menyebut, tahun ini rest area akan mengalami penambahan cukup banyak. Naik sekitar 60-70 persen baik di jalan bebas hambatan maupun jalan nasional. (and/mia)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Empat Flyover di Brebes Kurangi Kemacetan Hingga 30 Persen


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler