jpnn.com - KARANGANYAR - Peran orang tua sangat penting dalam mendidik anak.
Ayah maupun ibu harus bersinergi dalam mengasuh anak secara positif.
BACA JUGA: Pena Mas Ganjar Gelar Try Out dan Bedah Soal Jelang Tes CPNS dan PPPK
Karena itu, ada istilah bahwa ibu adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya.
Perumpamaan tersebut menandakan bahwa pola asuh ibu merupakan sekolah atau didikan yang paling utama dalam membekali tumbuh kembang anak.
BACA JUGA: Pena Mas Ganjar Dirikan Gantangan di Tegal Sebagai Komitmen Mendukung Kearifan Lokal
Hal ini yang menginspirasi sukarelawan Ganjar Pranowo, Pena Mas Ganjar menghelat workshop parenting bertajuk "Tantangan dan Strategi Mendidik Anak di Era Digital".
Workshop itu digelar di Desa Gawanan, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Jumat (8/9).
BACA JUGA: Jaga Warisan Budaya Negeri Sendiri, Pena Mas Ganjar Gelar Pentas Seni Pelajar di Pati
Adapun Pena Mas Bersama Ganjar ialah Pergerakan Generasi Alumni Muda dan Akademisi dari tiga universitas ternama, yaitu Universitas Diponegoro (Undip), Universitas Negeri Semarang (Unnes), dan Universitas Sebelas Maret (UNS).
Acara yang menyasar puluhan ibu-ibu tersebut bertujuan untuk mengedukasi masyarakat betapa pentingnya ilmu pengasuhan yang baik guna terbentuknya karakter anak yang positif.
"Ini kami tujukan untuk ibu-ibu yang mempunyai anak agar beliau bisa mendidik anaknya lebih baik sesuai perkembangan," ujar Hamzah Bastian, perwakilan Pena Mas Ganjar.
Pada kesempatan itu, pihaknya menghadirkan Psikolog Yuli Budirahayu.
Yuli dalam menyampaikan materi mengenai perbedaan cara orang tua mendidik di era digital dan era sebelumnya.
Kian canggihnya perkembangan teknologi dan zaman, orang tua juga seharusnya memiliki pengetahuan yang luas.
Dengan adanya digital, maka orang tua bisa melakukan kontrol kepada anak. Yang paling penting, Yuli menekankan perlunya terjalin komunikasi yang baik antara anak dengan orang tua sehingga terbentuk keterbukaan.
Hamzah selaku perwakilan sukarelawan mengatakan acara ini terinspirasi dari sosok Gubernur Jawa Tengah periode 2013-2023 Ganjar Pranowo yang sangat rukun dengan keluarganya.
"Kami tak lepas dari figur Pak Ganjar ketika dengan istri dan anaknya. Kemudian kerukunan yang beliau bangun disalurkan ke masyarakat Jawa Tengah. Kami meniru beliau bagaimana mengimplementasikan kerukunan dalam berkeluarga," jelas Hamzah.
"Karena kalau pemimpin kita orang yang rukun dengan keluarga, itu tentunya bisa menginspirasi masyarakat Indonesia. Kalau di keluarga baik, di dalam kehidupan sosial bermasyarakat juga baik," lanjut dia.
Melalui kegiatan ini, para peserta diharapkan kian termotivasi untuk memperbaiki pola asuh dalam mendidik anak. Kemudian ilmu yang bermanfaat ini bisa disebarluaskan lagi kepada masyarakat lainnya.
"Semoga bisa menginspirasi bisa memotivasi untuk ibu-ibu yang ada di daerah ini lebih baik dalam mendidik anaknya, menyebarkan ilmu ke tetangga-tetangganya, sehingga kegiatan bisa bermanfaat lebih luas," ucap Hamzah.
Melalui teriakan yel-yel "Pena Mas Ganjar, Maju Tak Gentar Dukung Mas Ganjar" dapat dilihat para ibu-ibu yang hadir sangat antusias dan kompak mendukung Bakal Calon Presiden (Bacapres) Ganjar Pranowo agar terpilih di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Hal itu diungkapkan oleh salah seorang peserta bernama Salamah. Menurut perempuan berusia 43 tahun itu, cerminan keharmonisan Ganjar dalam memimpin keluarga bisa menjadi contoh jikalau terpilih menjadi pemimpin negara.
"Harapan kami semua, Pak Ganjar bisa menjadi pemimpin negara yang harmonis, seperti keluarga Pak Ganjar yang harmonis, bisa menjadi contoh buat kita semua," ungkap Salamah.
Salamah juga menilai workshop tersebut sangat bermanfaat bagi ibu-ibu yang hadir, sehingga menambah pengetahuan mengenai bagaimana pengasuhan anak yang baik dan benar.
"Menurut kami bagus dan mungkin cocok buat ibu-ibu yang di sini karena bisa membangun pola asuh yang baik dan bermanfaat," pungkas Salamah. (boy/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi