jpnn.com, JAKARTA - Ahli psikologi forensik Reza Indragiri Amriel menyampaikan analisis terkait kasus sejoli ditabrak pengendara mobil misterius di Nagreg, Kabupaten Bandung.
Peristiwa itu penuh misteri lantaran kedua korban, Handi Saputra (17) dan Salsabila (14) dibawa oleh penabrak dengan dalih akan diantar ke rumah sakit. Namun, sepekan kemudian, sejoli itu ditemukan sudah tak bernyawa di daerah Jawa Tengah.
BACA JUGA: Detik-detik 3 Pria Misterius Evakuasi Korban Tabrak Lari di Nagreg, Lihat Siapa Dia?
"Tanpa menihilkan rasa duka terhadap kedua korban, laka lantas adalah peristiwa yang sangat sering terjadi. Jadi, pada sisi laka lantasnya, sesungguhnya tidak ada yang luar biasa," ucap Reza kepada JPNN.com, Senin (20/12).
Sarjana psikologi dari UGM Yogyakarta itu belum melihat ada yang aneh ketika penabrak misterius mencoba membawa korban dengan dalih diantar ke rumah sakit.
BACA JUGA: Ucapan Habib Bahar Dinilai Melecehkan Presiden Jokowi, Jenderal Dudung, dan Polri
Sebab, pertolongan yang demikian merupakan perintah hukum kepada semua orang sebagaimana diatur oleh undang-undang.
"Mulia, tetapi lumrah adanya. Toh, penabrak lazimnya akan memilih satu dari dua opsi: melarikan diri atau menyelamatkan korban," ucap Reza.
BACA JUGA: Habib Bahar Dipolisikan, Kalimat Ruhut Sitompul Menghantam Aziz Yanuar
Keanehan tampak ketika ada perilaku memindahkan tubuh korban dengan tujuan untuk menghilangkannya.
Logikanya, kata pengajar di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK/PTIK) itu, dalam kasus kendaraan menabrak orang, yang dipidana hanya pengemudinya.
Namun, pada kasus di Nagreg, dia curiga ketika tiga orang dari dalam mobil penabrak sampai begitu tergopoh-gopoh ikut berupaya menghilangkan jasad korban sekaligus barang bukti itu.
"Muncullah pertanyaan: andai tubuh korban tidak dihilangkan, dan polisi berhasil meringkus para pelaku, apakah kerja polisi itu akan membuka jalan bagi pengungkapan kasus-kasus pelanggaran hukum atau bahkan kejahatan lainnya yang dilakukan pelaku?" tutur Reza.
Dengan kata lain, Reza Indragiri menduga penabrak membuang tubuh korban sedemikian rupa tidak sebatas untuk menghilangkan barang bukti terkait laka lantas.
Lebih dari itu, tindakan membuang barang bukti itu sepertinya dimaksudkan untuk mencegah agar polisi tidak menginvestigasi kasus-kasus lain yang lebih serius yang juga dilakukan pelaku.
BACA JUGA: Fakta Baru Hilangnya Sejoli Korban Tabrak Mobil Misterius di Bandung, Mayat Ditemukan di Jateng
"Polisi akan ungkap tuntas semua. Semoga," ucap peraih gelar MCrim (Forpsych-master psikologi forensik) dari Universitas of Melbourne Australia itu.
Saat ditanya apakah dia menganggap ketiga pria misterius yang berada di mobil Panther warna hitam itu pelaku kejahatan? Reza menjawab singkat.
"Kejahatan (menghilangkan barang bukti) untuk menutupi kejahatan lainnya, mungkin," jawabnya. (fat/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam