jpnn.com, GOWA - Rumah yang menjadi lokasi ritual pesugihan itu berdiri tegak. Temboknya didominasi warna kuning.
Terdapat satu unit mobil usang, dua unit motor, dan kios kecil yang penuh tumpukan karung.
BACA JUGA: Bayu Resign dari Telkom Demi Merawat Bocah Korban Pesugihan
Rumah tempat ritual pesugihan itu berada di Lembang Panai, Kelurahan Gantarang, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Di sanalah bocah cantik AP (6) dianiaya. Bola matanya dicungkil.
BACA JUGA: Detik-Detik Anak jadi Korban Pesugihan Orang Tua, Mata Dicungkil
Tersangka adalah orang tua, paman, dan kakek dari AP.
Ruang tamu dari rumah tersebut sedikit pengap. Di ruangan itu terdapat sebuah kasur dan bantal. Ada juga sejumlah Al-Qur'an di sekitarnya.
BACA JUGA: Kasus Cungkil Mata Anak Demi Pesugihan, Reza Indragiri: Saya Sedih dan Marah
Di sisi lain, ada sebuah kamar yang terdapat sejumlah benda. Warga yang ikut masuk bersama sejumlah jurnalis ke rumah itu, menyebut benda-benda itu sesajen.
Sesajen itu ditaruh di lantai dan dialasi dengan sebuah bantal.
Informasi yang dihimpun awak Fajar di lokasi, rumah tersebut tak ada lagi yang menghuni semenjak pemiliknya ditetapkan tersangka dan ditahan di Polres Gowa.
Kasat Reskrim Polres Gowa AKP Boby Rachman mengatakan empat orang keluarga korban mengaku telah berhalusinasi saat mengeksekusi kedua anaknya itu, AP dan kakaknya berinisial DN.
"Pelaku adalah orang tua dan kakeknya. Mereka berhalusinasi lalu merasa seperti ada kekuatan gaib, kemudian terjadilah kekerasan terhadap anaknya. Penganiayaan luka di mata kanan dan sudah dirawat medis,” kata Boby.
Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulsel Ustaz Muammar Bakri mengatakan ajaran seperti ritual pesugihan sangat dilarang, khususnya di agama Islam. Bagi pengikutnya, akan mendapat dosa besar.
"Kegiatan ini pasti mengarah pada kesyirikan dan dosa besar. Kami diajarkan selalu baca doa agar terlindung dari godaan setan,” katanya.
Aliran itu sendiri, lanjut Bakri, berasal dari bisikan makhluk halus berupa jin yang kerap menggoda manusia untuk keluar dari ajaran Islam. Peran tokoh agama pun diperlukan. Apalagi masyarakat di daerah pelosok.
"Pesugihan itu dalam ritual-ritualnya ya tentu ada bisikan setan yang ingin menggelincirkan manusia. Jadi perlu ada sinergi tokoh agama," ujar Ustaz Bakri. (ishak/fajar)
Redaktur & Reporter : Adek