jpnn.com, AMBON - Fenomena munculnya pulau baru di Desa Teinaman, Kecamatan Wuarlabobar, Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT), Maluku sempat membuat warga takut.
Penjabat Bupati KKT Daniel Indey mengatakan tim Pusat Hidro Oseanografi TNI AL (Pushidrosal) akan meneliti fenomena munculnya pulau tersebut.
BACA JUGA: Cerita Kades Melihat Munculnya Pulau Pascagempa Maluku
"Tim Pushidrosal telah bertolak ke Tanimbar untuk mengecek fenomena munculnya pulau baru di Desa Teinaman," kata Daniel di Ambon, Kamis.
Ia mengatakan tim akan mengecek dampak munculnya pulau baru, sekaligus memberikan informasi kepada masyarakat di desa Teineman sehingga masyarakat tidak takut akan fenomena tersebut.
BACA JUGA: Ucapan Ferry Irawan kepada Venna Melinda Saat Bertemu di Polda Jatim
"Kami secara bersama akan memberikan informasi kepada masyarakat, sehingga warga merasa aman," katanya.
Daniel menyatakan material dari pulau baru tersebut berupa batu dan bercampur lumpur hitam.
BACA JUGA: Jayapura Diguncang Gempa M 5,5, Warga Panik Tak Berani Masuk Rumah
"Sejauh ini tidak ada larangan bagi warga yang akan mendekat ke pulau baru tersebut, karena masyarakat menjauh karena enggan dan masih melihat ini sebagai fenomena alam," katanya.
Sementara itu seusai munculnya pulau baru, warga Desa Teinaman, Kecamatan Tanimbar utara telah kembali ke rumah masing-masing.
"Sejak pagi saya telah imbau masyarakat yang mengungsi untuk kembali ke rumah masing-masing, saat ini warga kembali untuk mengambil barang yang dibawa ke lokasi pengungsian," kata Kepala Desa Teinaman Bony Kelmaskossu.
Dia menyatakan pihaknya telah melaporkan fenomena pulau baru ke Pemerintah Kabupaten Kepulauan Tanimbar, tetapi sampai saat ini belum ada yang datang untuk melihat fenomena yang terjadi di Desa Teinaman.
"Kami berharap dalam waktu dekat pemerintah daerah atau tim datang ke desa kami untuk meneliti fenomena pulau baru ini, agar masyarakat tidak khawatir," ujarnya. (antara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kronologi Duel Polisi Berujung Maut di SPN Polda Riau, Aiptu Ruslan Tewas Mengerikan
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti