jpnn.com, TANAH DATAR - Ketua Organisasi Perantau Nagari Sungai Jambu Saiyo Sakato se-Jabodetabek, Delpis Dt Majo Indo, menyebut sosok Kapten Afwan merupakan pribadi yang religius dan rendah hati.
Kapten Afwan merupakan pilot pesawat Sriwijaya SJ-182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1).
BACA JUGA: Kapten Afwan Sempat Mentransfer Uang untuk Ikhsan
Delpis Dt Majo Indo mengatakan, meski tinggal di rantau dan berkeluarga di rantau, Kapten Afwan tetap peduli dengan keluarga dan kemenakannya di Sungai Jambu, Pariangan, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat.
Bagi Delpis Dt Majo Indo sebagai ketua organisasi perantau Sungai Jambu, hal yang paling berkesan dengan Kapten Afwan adalah penampilannya yang sederhana dan selalu menggunakan peci putih bak seorang mubalig.
BACA JUGA: Saking Tak Biasa, Putri Kapten Afwan Sempat Bilang Abinya Lebai
"Mungkin kalau bertemu dengan dia, kita mengira dia adalah seorang mubalig, karena penampilannya seperti seorang mubalig, tidak saja di pertemuan perantau. Namun menurut rekan kerjanya ia juga sering menggunakan peci putih," katanya.
Yurni Mahmud, kakak sepupu Kapten Afwan, di Kabupaten Tanah Datar, Senin (11/1), bercerita, meskipun sepupunya itu jarang pulang kampung, tetapi selalu menanyakan keadaan keluarga dan kampung halamannya melalui grup percakapan WhatsApp.
BACA JUGA: Cerita Saksi Mata Detik-detik Sriwijaya Air SJ182 Menghujam ke Laut, Bikin Merinding
"Jadi ada sebuah grup Whatsapp keluarga, di dalam grup itu ia selalu bertanya keadaan kemenakannya dan keadaan di kampung bagaimana," katanya.
Bahkan, katanya, begitu pedulinya ia dengan keluarga, juga sempat mengirimkan sejumlah uang kepada salah satu keluarga di kampung yang tengah menjalani isolasi mandiri karena COVID-19.
"Terakhir berkomunikasi dengan beliau melalui grup WhatsApp, yang mana ia masih sempat mentransfer sejumlah uang ke kemenakannya, Ikhsan, yang tengah menjalani isolasi mandiri," katanya. (antara/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : Soetomo