Penanganan Terhadap Korban Bencana Butuh Serius dan Gerak Cepat

Jumat, 09 April 2021 – 19:15 WIB
Kementerian Sosial memastikan kehadiran negara di tengah masyarakat merupakan tugas setiap anggota Kabinet Indonesia Maju, terlebih di saat bencana. Foto: Kemensos

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Sosial memastikan kehadiran negara di tengah masyarakat merupakan tugas setiap anggota Kabinet Indonesia Maju, terlebih di saat bencana.

Komitmen tersebut telah dibuktikan oleh Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharani.

BACA JUGA: Tingkatkan Kemandirian Masyarakat, Kemensos Memperkuat Program Pemberdayaan Sosial

Mensos selalu hadir saat bencana melanda di tanah air untuk turun langsung ke lapangan tanpa memandang hari dan waktu atau pun waktu.

Eks Wali Kota Surabaya itu mengakui untuk terjun ke lokasi bencana, membutuhkan stamina dan fisik yang prima, sehingga komando di lapangan tidak main-main.

BACA JUGA: Kabar Baik, Kemensos Tetap Salurkan BPNT, Sebegini Besarannya...

"Sebab, rakyat menjadi taruhan untuk memberikan perlindungan, rasa aman, serta kepastian," beber dia dalam keterangan resmi Kemensos yang diterima di Jakarta, Jumat (9/4).

Menurut Mensos, dalam memberikan bantuan, pemerintah selalu memperhatikan situasi dan kearifan lokal warga setempat.

BACA JUGA: Kemensos Lakukan Veri-vali untuk Pastikan Data Disabilitas Bali Tepat Sasaran

Hal itu, menjadikan berbagai paket bantuan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan dari para korban bencana alam, mulai dari makanan hingga logistik.

"Di lokasi bencana, Kemensos tidak bisa bekerja sendirian melainkan menjalin kerja sama dengan kementerian dan lembaga, pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota, serta pilar dan potensi kesejahteraan sosial," beber dia.

Mensos menyebutkan, sesuai dengan tugas pokok dan fungsi (Tupoksi), Kemensos menangani usai masa tanggap daurat bencana dan tak sekedar memberikan bantuan sosial, melainkan ada Layanan Dukungan Psikososial (LDP) dan trauma healing bagi korban bencana.

Kepada seluruh jajaran di Kemensos RI, Mensos memberikan sinyal tegas sejak 23 Desember 2020 usai dilantik langsung ‘blusukan’ ke pemulung di kolong jembatan.

Terlebih saat bencana, bukan ‘marah-marah’ melainkan memotivasi agar Tagana gerak cepat mendirikan Dapur Umum (DU) supaya segera memenuhi konsumsi korban bencana yang secara psikologis sedang tidak stabil dan rapuh jiwanya.

"Dari setiap bencana yang menjadi korban adalah para lanjut usia (lansia), balita, anak-anak, perempuan, ibu hamil, serta penyandang disabiltas yang membutuhkan bantuan dengan cepat," beber dia.

Berdasarkan setiap kunjungan ke lokasi bencana, Mensos Tri Rismaharini selalu mengajak pihak terkait untuk bekerja all out, cepat. Selain itu mengutamakan pemenuhan kebutuhan permakanan korban bencana, serta berkoordinasi dengan Pemda setempat.

Kemensos sudah bekerja all out, cepat, mengutamakan pemenuhan kebutuhan pengungsi, serta berkoordinasi dengan Pemda. Maka, patut disayangkan, jika sikap tegas dan serius Mensos disalahpahami padahal sedang menjalankan tugas negara.

"Bukan kontraproduktif dan membuat ‘kegaduhan’ dengan hal-hal tidak prinsip dan fundamental. Kemensos ada di setiap bencana di ujung negeri, bukti negara hadir!" tegas dia. (jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler