jpnn.com, SUKOHARJO - Joko (nama samaran) diperiksa Polres Sukoharjo. Dia menjadi salah satu saksi mata yang melihat kejadian penangkapan Dokter Sunardi oleh Densus 88 Antiteror.
Penangkapan Dokter Sunardi yang akhirnya ditembak mati Densus 88 berlangsung menegangkan di Jalan Bekonang, Sukoharjo, Jawa Tengah.
BACA JUGA: Teroris yang Ditembak Mati Densus 88 Berprofesi Dokter, Polri Beri Tanggapan
Menurut Joko, beberapa orang di wilayah Utara (arah Mojolaban) melihat kalau kendaraan tersangka kasus terorisme itu melaju melawan arah. Sang sopir bergerak ke arah Sukoharjo Kota.
"Kendaraan itu sempat menabrak satu mobil boks dan dua sepeda motor. Untuk para korban kondisinya tidak mengalami luka parah," ungkapnya, dilansir dari jateng.jpnn.com, Senin (14/3).
BACA JUGA: Polisi Dapat Info dari Masyarakat, Muatan Truk Langsung Digeledah, Keterlaluan
Joko mengeklaim bahwa informasi tersebut dia ketahui ketika para saksi selesai memberikan keterangan kepada Polres Sukoharjo. Dia sempat berdialog dengan sejumlah saksi lain.
Saat kejadian penangkapan berlangsung, Joko tengah berada di sebuah warung di pinggiran jalan Sukoharjo-Bekonang. Dia Kala itu sedang menjamu dua temannya yang datang berkunjung.
Mobil Strada Double Cabin warna silver milik Doter Sunardi sempat menabrak beberapa kendaraan lain ketika mencoba kabur dari kejaran petugas.
"Tiba-tiba ada mobil Double Cabin silver melintas. Ada dua orang di atas mobil berpegangan pada besi di bagian belakang," katanya.
Kedua orang yang belakangan yang diketahui ialah petugas Densus 88 itu, beberapa kali berteriak meminta mobil berhenti.
Mereka berteriak-teriak sembari menggebrak-gebrak bagian atas mobil. Saat di atas mereka berusaha agar tidak terjatuh.
"Tak berapa lama setelah mobil Double Cabin melintas ada dua mobil lain mengejar di belakang dan tak lama terdengar suara tembakan," lanjut Joko.
Dia pun tak menyangka kalau kejadian tersebut adalah aksi pengejaran tersangka teroris.
"Saya sempat takut dan refleks ingin melompat ke dalam warung," kata Joko. (mcr21/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti