jpnn.com - Persib Bandung berhasil keluar sebagai kampiun Liga 1 musim 2023/2024 setelah menanti hampir 10 tahun.
Ini menjadi trofi ketiga Persib sejak era Liga Indonesia. Sebelumya, Persib berjaya pada 1994/1995 dan 2014 silam.
BACA JUGA: Kisah Bojan Hodak di Persib Bandung, Datang dan Membungkam Keraguan
Keberhasilan Persib menjadi juara seperti mimpi yang menjadi kenyataan bagi pemain senior, Dedi Kusnandar. Dia harus menanti selama sembilan tahun sejak berseragam Pangeran Biru pada 2015.
"Iya pastinya seperti melepas dahaga setelah penantian panjang sembilan tahun bermain. Setelah banyak drama dalam perjalanan saya di Persib, pastinya bahagia dan bangga," kata pria yang karib disapa Dado itu, Jumat (7/6/2024).
BACA JUGA: Trofi Liga 1 Dipajang di Persib Store, Bobotoh Bisa Belanja Sambil Berfoto
Pemilik nomor punggung 11 itu pun mempersembahkan gelar juara Persib untuk almarhum ayahnya yang sudah meninggal dunia.
Menurut dia, selama karier profesionalnya sebagai pesepak bola, ayahnya adalah sosok yang selalu mendukung dan menginginkan trofi juara.
BACA JUGA: Komdis PSSI Jatuhkan Sanksi kepada Bali United FC, Persib Bandung dan Satu Pemain
Apalagi bersama Persib Bandung, Dado sudah melewati banyak fase buruk dan baik.
"Pastinya untuk orang-orang tersayang, keluarga, istri, anak, orang tua, dan teman-teman saya yang selalu support di situasi apa pun."
"Namun, kalau dikhususkan trofi buat almarhum bapak yang sangat menginginkan momen ini, tetapi sayang sudah tidak bisa menyaksikan. Saya percaya pasti almarhum bapak bangga dan senang," terangnya.
Dedi pun berharap bisa terus memberikan gelar juara bagi klub kesayangan Bobotoh di setiap musimnya. Apalagi, di musim ini Maung Bandung akan berlaga di kompetisi AFC.
"Pastinya pengin lebih baik terus untuk menantang diri sendiri, terlebih Persib tahun depan bermain di kompetisi Asia. Itu yang pemain dan Bobotoh tunggu-tunggu," ungkapnya.
Dado sendiri adalah jebolan Diklat Persib yang sudah malang melintang di berbagai klub Indonesia, bahkan hingga Malaysia.
Dia pernah bermain untuk Pelita Bandung Raya, Surabaya United (sekarang Bhayangkara FC), Arema Cronus (sekarang Arema FC), kemudian hijrah ke klub Malaysia, Sabah FC. (mcr27/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur : Dhiya Muhammad El-Labib
Reporter : Nur Fidhiah Sabrina