BACA JUGA: SBY, Kunci Sukses Kongres PSSI
Leg pertama dimainkan di kandang Penarol, Estadio Centenario, pagi ini WIB (16/6)Bentrok Penarol versus Santos seolah membangkitkan memori di awal-awal perhelatan Copa Libertadores
BACA JUGA: Hidup Mati di Laga Akhir
Itu karena kedua tim merupakan juara empat edisi awalYang menjadi catatan penting, sukses Santos pada 1962 dicapai setelah mengandaskan perlawanan Penarol lewat perjuangan sengit
BACA JUGA: Pemain GU Tetap Ngotot Minta Kontrak 12 Bulan
Kedua tim saling mengalahkan di kandang lawan sehingga untuk menentukan pemenang harus dilakukan laga di tempat netral.Santos akhirnya menang 3-0 dalam laga di Estadio Monumental, Buenos AiresNamun, setelah sukses itu, Peixe - sebutan Santos - tidak pernah lagi meraih juaraBeda dengan Penarol yang menambah tiga gelarKoleksi lima gelar Penarol hanya kalah dari dua klub Argentina, masing-masing Independiente (7 gelar) dan Boca Juniors (6 gelar).
"Senang rasanya kembali ke final," ungkap Diego Aguirre, pelatih Penarol, kepada Fox Sports.
Sebagai catatan, kali terakhir Penarol berlaga di edisi puncak adalah pada 1987 dan menuntaskannya sebagai juaraDan, sukses kala itu diraih dengan Aguirre tercatat sebagai penggawa Penarol"Kami adalah raksasa tidurKami memiliki pelatih juara dan bermain di kandang sendiriJadi, tidak ada alasan bagi kami tidak menyelesaikan leg pertama dengan hasil positif," ungkap striker Penarol Alejandro Martinuccio.
Selain faktor yang disebutkan Martinuccio, ada alasan lain Penarol lebih di atas angin dibandingkan SantosYakni dari komposisi pemain yang bisa ditampilkanJika tuan rumah bisa tampil full team, Santos kehilangan beberapa pemain pilarnya.
Playmaker Paulo Henrique Ganso absen karena cedera otot betis kananPemain yang digadang sebagai pengganti Kaka di timnas Brazil itu direncanakan baru turun di leg keduaTim tamu juga tidak bisa memainkan defender sekaligus kapten tim Edu Dracena karena skors.
Meski kehilangan Ganso dan Edu, Santos masih memiliki senjata lainPelatih Santos Muricy Ramalho, sepertinya, bakal mengandalkan kolaborasi dua penggawa timnas Brazil lainnya, Neymar dan Blumer Elano, untuk setidaknya mencuri gol di Centenario"Gol di kandang lawan sangat pentingApalagi ini pertandingan final," jelas Ramalho kepada Associated Press.
Selain target mencuri gol, Ramalho berharap agar timnya tidak kecolongan gol di leg pertamaSebagai pengganti Edu, Ramalho telah memilih Bruno Rodrigo sebagai pengganti"Saya memilihnya karena dia berpostur tinggi dan Penarol adalah tim yang sangat bagus dalam bola-bola atas karena pemain depan mereka rata-rata memang tinggi," terangnya(dns)
BACA ARTIKEL LAINNYA... GT-AP Silakan Maju Asal Diizinkan FIFA
Redaktur : Tim Redaksi