Penasihat Trump Ungkap Rencana Tiongkok Meraup Untung Besar dari Wabah Virus Corona

Selasa, 21 April 2020 – 17:33 WIB
Presiden AS Donald Trump berdiri di depan sebuah layar grafik yang menjelaskan proyeksi kematian warga akibat COVID-19, Selasa (31/3) di Gedung Putih, AS. Foto: ANTARA/REUTERS/Tom Brenner/wsj.

jpnn.com, WASHINGTON - Pemerintah Amerika Serikat kembali melontarkan tuduhan tuduhan serius kepada Tiongkok terkait wabah virus corona. Kali ini penasihat Presiden Donald Trump, Peter Navarro menyebut Beijing sengaja menahan data mengenai virus tersebut demi kepentingan komersial.

Menurut dia, Tiongkok ingin jadi yang pertama menciptakan vaksin dan meraih keuntungan luar biasa dari penjualannya.

BACA JUGA: Gubernur Mengizinkan Warga Menikah Secara Online Saat Pandemi Corona

"Mereka berpikir ini hanya perlombaan bisnis yang kompetitif, peluang bisnis sehingga mereka dapat menjual vaksin ke dunia," kata Navarro kepada Fox Business Network.

"Tetapi kita akan mengalahkan mereka. Kita akan mengalahkan mereka karena kepemimpinan Presiden Trump," Kata Navarro.

BACA JUGA: Update Corona 21 April: Waduh! Kasus Baru Pasien Positif Hari Ini Lebih Banyak dari Kemarin

Menurut dia, Amerika Serikat saat ini memiliki data yang cukup untuk mengembangkan vaksin dan sudah bekerja sama dengan sejumlah perusahaan untuk melakukannya.

Salah seorang direktur di Departemen Kesehatan AS bulan lalu mengatakan kepada Reuters bahwa pihaknya berencana untuk mendukung lima atau enam kandidat vaksin eksperimental, dengan harapan ada dua atau tiga yang sukses.

BACA JUGA: Update Corona 21 April: Alhamdulillah, Pasien Sembuh Lebih Banyak dari yang Meninggal

Tiongkok sejauh ini telah menyetujui setidaknya tiga vaksin virus corona eksperimental untuk diuji pada manusia. (ant/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler