JAKARTA - Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang digalakkan pemerintah memang memiliki tujuan untuk mempercepat pengembangan sektor riil dan pemberdayaan UMKM, yakni dalam akses pembiayaan serta untuk penanggulangan kemiskinan dan perluasan kesempatan kerjaNamun sayangnya, hampir dua tahun program KUR tersebut berjalan ternyata realisasi pencairan dana KUR tahun 2009 ini makin menurun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Menurut Kabid Keuangan Mikro Kemenkokesra, Wijanarko yang ditemui di kantornya, Senin (23/3), realisasi dana KUR hingga saat ini hanya mencapai Rp 500 miliar per bulannya
BACA JUGA: Akuisisi Petrosea jadi Langkah Strategis Indika
"Sementara di tahun-tahun sebelumnya, mampu mencapai Rp 800 miliar hingga Rp 1 triliun per bulannyaWijanarko menambahkam, pihak perbankan saat ini juga lebih selektif dalam meneliti calon kreditur mengingat KUR hanya bisa dimanfaatkan pelaku usaha mikro yang telah berusaha dengan persyaratan belum pernah melakukan transaksi kredit di bank mana pun
BACA JUGA: Krisis, Kiriman Uang TKI Dongkrak PAD
Karena KUR yang diperuntukkan untuk usaha mikor itulah membuat banyak debitur beranggapan bahwa dana KUR adalah dana pemerintah untuk rakyat sehingga tidak perlu dikembalikan. "Anggapan seperti itu salah besar dan tentunya membahayakan bagi Pemerintah, terutama Perbankan
Walaupun demikian, sambung Wijanarko, total kredit yang telah tersalurkan per Januari 2009 berjumlah Rp 12, 87 miliar dengan jumlah debitur sebanyak 1,7 juta debitur
BACA JUGA: Mandala Target 5 Juta Penumpang
Jumlah total kredit dan debitur tersebut dikumpulkan oleh 7 bankDiantaranya, BNI, BRI KUR, BRI Mikro, Bank Mandiri, Bank Mandiri Syariah, BTN, dan Bank Bukopin“Daerah yang memiliki jumlah debitur yang cukup banyak yakni Jawa Tengah, Jawa Timur dan Jawa Barat,” lanjutnya(cha/JPNN)BACA ARTIKEL LAINNYA... Bisa Serap 309 Ribu Pekerja
Redaktur : Tim Redaksi