jpnn.com - JAKARTA - Direktur Operasi Badan Pencarian dan Pertolongan atau Basarnas Edy Prakoso menyatakan operasi pencarian kapal LCT Cita XX pengangkut material bahan pembangunan BTS Bakti Kominfo yang hilang di Papua resmi dihentikan hari ini.
Penghentian operasi dilakukan setelah personel gabungan dari Kantor SAR Timika, TNI dan Polri daerah setempat tak kunjung menemukan tanda-tanda keberadaan kapal dan para penumpangnya, meski sudah berusaha maksimal selama tujuh hari penuh sejak operasi pencarian dan pertolongan dimulai Jumat (19/7).
BACA JUGA: TNI AL dan Tim SAR Gabungan Lanjutkan Pencarian Kapal LCT CITA XX
"Dengan catatan jika di kemudian hari ditemukan tanda-tanda keberadaan kapal ataupun tanda-tanda dari para penumpang maka operasi SAR akan dimulai kembali," kata Edy dikonfirmasi di Jakarta, Sabtu (27/7).
Oleh karena itu, lanjut dia, tim siap mengumpulkan dan menindaklanjuti segala informasi dari warga setempat yang berkaitan dengan keberadaan kapal LCT Cita XX dengan fisik berwarna putih, bervolume 245 GT yang hilang itu demi memperbesar kemungkinan dapat ditemukan.
BACA JUGA: Pesawat Boeing Pengintai Dikerahkan Bantu Cari Kapal LCT XX yang Hilang di Papua
Basarnas menerima laporan terkait kapal LCT Cita XX yang hilang kontak saat dalam perjalanan dari Timika ke Lokpon, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.
Kapal dengan 12 kru pelayaran itu membawa bahan pembangunan Base Transceiver Station BAKTI Kementerian Komunikasi dan Informatika Indonesia dengan tujuan ke Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan dan dijadwalkan tiba pada Kamis (18/7).
BACA JUGA: Kapal LCT Tenggelam di Tanah Laut, 1 Orang Ditemukan Meninggal Dunia
Sejak laporan diterima hingga selama tujuh hari setelahnya atau Jumat (26/7) tim SAR gabungan terus melakukan pencarian secara intensif.
Mulai dari kapal angkutan perang KRI Teluk Lada 521 hingga helikopter Super Puma, Pesawat Boeing pengintai 737-200 milik TNI Angkatan Laut dan Angkatan Udara sudah dikerahkan menyusuri wilayah perairan laut Timika - Yahukimo, Papua Pegunungan.
Jangkauan pencarian bahkan diperluas menjangkau perairan Dobo - Asmat, Papua Selatan.
Kantor SAR Timika menghimpun ke-12 kru kapal tersebut diketahui bernama Dedi Irawan (mualim), M Arif Efendi, Haikal, Rusli, Agiera, Nimrot, Lukman Hakim, Samsudin, Asmoro, Suherman, Alhakim dan Junaidi (selaku nakhoda) sampai saat ini belum diketahui nasib dan keberadaannya. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi