Pencarian Kotak Hitam CVR Sriwijaya Air Difokuskan Menggunakan Robot Bawah Air

Rabu, 13 Januari 2021 – 19:35 WIB
Panglima Koarmada 1 Laksamana Muda TNI Abdul Rasyid K (kanan) bersama Danguskamla Laksamana Pertama TNI Yayan Sofiyan memantau pencarian korban pesawat Sriwijaya Air SJ182 dari KRI Rigel-933 di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Senin (11/1/2021). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/rwa.

jpnn.com, JAKARTA - Panglima Komando Armada (Koarmada) 1 Laksamana Muda TNI Abdul Rasyid mengatakan pencarian kotak hitam Sriwijaya Air SJ182 jenis cockpit voice recorder (CVR) di perairan Kepulauan Seribu dilakukan dengan mengerahkan robot bawah laut.

Menurut Abdul Rasyid, robot bawah laut atau Remotely Operated Vehicle (ROV) tersebut merupakan milik TNI AL dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

BACA JUGA: Kesaksian Tim Penyelam saat Mencari Kotak Hitam Sriwijaya Air SJ-182, Mereka Melihat...

Rasyid menyebut pengerahan ROV dilakukan setelah proses penyelaman dihentikan sementara akibat gelombang tinggi dan cuaca ekstrem di sekitar lokasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air.

"Ada Kapal Baruna Jaya yang memiliki kemampuan ROV, akan meyakinkan lagi posisinya (kotak hitam jenis CVR)," Laksamana Muda Abdul Rasyid kepada awak media, Rabu (13/1).

BACA JUGA: Irjen Rikwanto: Kalau Masih Membandel, Jangan Salahkan Aparat Bertindak Lebih Keras

Setelah posisi kotak hitam jenis CVR dipastikan, kata Rasyid, maka giliran tim penyelam dari Detasemen Jala Mangkara (Denjaka) dan Batalyon Intai Amfibi (Yon Taifib) untuk bekerja.

Rencananya, tim tersebut akan menyelam di titik yang diduga sebagai tempat kotak hitam CVR berada pada Kamis (14/1) besok.

BACA JUGA: Di Tengah Operasi SAR Sriwijaya Air, 3 Anggota Kopaska Mendengar Teriakan Minta Tolong

"Besok jam 07.00 WIB akan selami di area itu. Manakala tidak ada kami akan cari di spot lain," ucap Rasyid.

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi kondisi cuaca di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, masih tidak memungkinkan untuk melakukan operasi search and rescue (SAR) hingga Rabu sore tadi.

BMKG memprediksi, cuaca mulai membaik dan operasi SAR baru memungkinkan digelar di perairan Kepulauan Seribu, pada Rabu malam ini.

Di sisi lain, operasi search and rescue (SAR) telah menemukan kotak hitam pesawat Sriwijaya Air SJ-182 berjenis flight data recorder (FDR) Selasa (12/1) kemarin.

Kotak hitam FDR telah diserahkan ke Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk kepentingan penyelidikan kasus jatuhnya pesawat Sriwijaya Air.

Saat ini, tinggal kotak hitam berjenis cockpit voice recorder (CVR) yang belum ditemukan.

Alat itu diketahui berisi percakapan antara pilot dengan menara pengawas sebelum pesawat jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1) lalu.(ast/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler