Pencegahan Terorisme Lebih Bagus Dengan Soft Power

Kamis, 19 Januari 2017 – 22:09 WIB
Ilustrasi. Foto: AFP

jpnn.com - jpnn.com -Wakapolri Komjen Syafruddin mengu‎njungi Kepala Public Security Departement (PSD) Kerajaan Jordania yang baru terpilih yaitu Mayor Jenderal Ahmad Sarhan Al-faqih, sejak Rabu (18/1) hingga Kamis (19/1).

Dalam kunjungan tersebut, Syafruddin dan Sarhan bertukar informasi terkait kondisi keamanan masing-masing negara.

BACA JUGA: Pak Tito Punya Harapan Khusus Kepada Garda Bangsa

Kedua pihak juga membahas masalah terorisme yang disepakati sebagai lawan bersama.

Syafruddin mengatakan, pemberantasan terorisme sebenarnya lebih bagus dilakukan dengan cara pencegahan (soft power).

BACA JUGA: 4 Persen Penduduk Indonesia Dukung ISIS

"Pemberantasan terorisme lebih baik dilakukan dengan soft power dibandingkan hard power," kata dia.

Selain itu, tambah dia, Indonesia dan Jordania memiliki kesamaan dalam populasi yang mayoritas penduduknya bergama Islam.

BACA JUGA: Ngeri..Napi Terorisme Rakit Benda Mencurigakan

Kedua belah pihak lantas ber‎harap bersinergi dalam penanganan terorisme.

"Pak Kapolri menunjuk saya mengadakan kunjungan dan koordinasi masalah terorisme serta pengembangan kepolisian. K‎ami juga mengundang Kepolisian Jordania untuk ke Indonesia agar jalinan kerja sama semakin erat dan lancar‎," kata Syafruddin

Di sisi lain, Syafruddin juga menyampaikan bela sungkawa atas serangan terorisme di Karak.

Namun, dia mengapresiasi Jordania yang mampu mengungkap para tersangka dan otak pelaku teroris.

"Tentu secara teknis intelijen sangat cepat mengantisipasinya. Indonesia dan Jordan mampu menyelesaikan dengan cepat," ujarnya.

Syafruddin ingin menawarkan kerja sama khusus dengan Kepolisian Jordania.

Pihaknya kini sedang merancang menempatkan liaison officer Polri di Jordania.‎ Menurutnya, secara teknis, hal ini akan ditindaklanjuti dalam kerja sama capacity building, pelatihan, dan pendidikan.

"Ini perlu ‎kita tingkatkan pendidikan di bidang transnational crime, penanggulangan terorisme, human traficking, dan masalah global lainnya serta transfer pengetahuan intelijen, law enforcement dan la‎innya," jelas dia.

Sementara ‎Kepala Public Security Departement (PSD) Kerajaan Jordania Mayor Jenderal Ahmad Sarhan Al-Faqih‎ mengatakan, pihaknya mendapatkan tantangan dari terorisme dan radikalisme.

Itu masih ditambah dengan permasalahan imigrasi yang sulit mendeteksi pihak radikal.

"Jordania telah menerima pengungsi dari tahun 1948 hingga saat ini, setiap hari kami menerima para pengungsi. Para pengungsi ini dari Libia, Suriah, Irak, Palestina dan lainnya sehingga berdampak pada Jordania dari segi ekonomi, keamanan, dan sosial," jelas Sarhan. (Mg4/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Berantas Terorisme, Kedepankan Pendekatan Kultur


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
terorisme  

Terpopuler