Pencemar Lingkungan Mengaku Diperas Oknum

Senin, 10 Oktober 2016 – 09:46 WIB
Pencemaran sungai. Foto: dok jpnn

jpnn.com - BANDUNG - Sejumlah pengusaha di wilayah Bandung Raya diduga menjadi sasaran pemerasan oleh oknum  pemerintah. Hal ini menjadi temuan Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Provinsi Jawa Barat berdasarkan informasi yang dikumpulkan.

Kepala BPLHD Jawa Barat Anang Sudarna mengatakan, oknum tersebut memanfaatkan ulah pengusaha yang tidak baik dalam mengolah limbah yang dihasilkan.

BACA JUGA: Akhirnya, Sang Jenderal Ini pun Menangis

"Kita mendapat informasi adanya pengusaha yang diganggu oleh pihak-pihak tertentu. Jadi mereka dibuat seperti ATM. Tapi tidak menyebut siapa pelakunya," kata Anang di Gedung Sate, Kota Bandung, Minggu (9/10).

Hal ini, kata dia, mengakibatkan sulitnya penertiban limbah-limbah industri. Sebab, para pengusaha itu merasa tidak perlu mengolah limbah dengan baik karena merasa sudah membayar ke oknum-oknum tersebut.

BACA JUGA: Astaga, 32 ABG Pesta Miras, 7 Diantaranya Perempuan

Meski begitu, Anang belum bisa memastikan kebenaran keluhan tersebut. Hal ini bisa saja menjadi alasan terkait belum diolahnya limbah dengan baik.

"Saya enggak tahu apa itu kamuflase mereka atau benar kenyataan. Ketika kami kejar mana orangnya, mereka enggak menyampaikan bukti," paparnya.

BACA JUGA: Wisman Pulang Bawa Duka dan Rasa Trauma

Oleh karena itu, pihaknya mengaku akan menelusuri hal ini lebih jauh lagi. "Agar akurat, kita akan investigasi di lapangan," katanya.

Selain itu, Anang pun mendesak seluruh pihak terkait memiliki komitmen dalam menjaga kelestarian lingkungan di Jabar. "Ini masalah komimen penegakan hukum, disamping masalah attitude birokrasi," tegasnya.

Selain itu, pihaknya pun mendesak para pengusaha agar bersikap transaparan. 'Kalaupun ada pemerasan yang dilakukan oknum, segera laporkan," pungkasnya. (agp/dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sang Jenderal pun Menangis...Puisi Perpisahan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler