Pencemaran Udara di Marunda Makin Parah, Apa Sebabnya?

Jumat, 16 Desember 2022 – 16:20 WIB
Terminal umum di Pelabuhan Marunda, Jakarta. Foto: Dokumentasi KCN

jpnn.com, JAKARTA - Biro Kesekretariatan FMRM Muhammad Riza Maulana mengungkapkan pencemaran udara di kawasan Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, masih saja terjadi.

Padahal, kata dia, pelabuhan Karya Citra Nusantara (KCN) sudah ditutup sejak Juli 2022.

BACA JUGA: Pelabuhan KCN Dinilai Bagian Penting Wujudkan Indonesia Poros Maritim Dunia

“Justru bagi sebagian warga saat ini malah pencemarannya lebih parah," kata Riza dalam keterangannya, Jumat (16/12).

Dia pun menduga Pelabuhan KCN hanya menjadi korban salah investigasi Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta.

BACA JUGA: Izin Usaha PT KCN Sudah Dicabut, Kok Debu Batu Bara Cemari Rusun Marunda Lagi?

Sebelumnya, Dinas Llingkungan Hidu DKI Jakarta menutup izin operasional Pelabuhan Terminal Umum KCN atas dugaan pencemaran udara akibat kegiatan bongkar muat batu bara.

Hingga saat ini, warga Rusunawa Marunda masih sering mengeluhkan bahwa saat ini pencemaran debu batu bara makin parah.

BACA JUGA: 2 Ribu Pekerja Terdampak dari Penutupan Pelabuhan KCN

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH) Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta Asep Kuswanto mengeklaim telah menginvestigasi empat perusahaan yang cerobongnya diduga penyebab pencemaran debu batu bara di Rusunawa Marunda.

Berdasar hasil investigasi, Asep mengklaim kadar emisi cerobong keempat perusahaan tersebut masih di bawah baku mutu.

Sebagai catatan, partikel debu batubara hasil pembongkaran di pelabuhan KCN kecil kemungkinan mencemari karena bukan hasil pembakaran batubara.

Artinya, partikelnya terlalu berat untuk jauh terbawa angin dibandingkan partikel abu batubara (fly ash) yg merupakan hasil pembakaran batubara di pabrik. (ega/jpnn)


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler