Penculikan Anak Bukan Hoaks, 14 Anak Diculik 2 Bulan Terakhir

Senin, 20 Februari 2023 – 16:36 WIB
Deputi Perlindungan Khusus Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Nahar. (ANTARA/ HO-Kemen PPPA)

jpnn.com - JAKARTA - Penculikan anak ternyata bukan sekadar berita bohong atau hoaks.

Tercatat ada 14 anak yang diculik sepanjang Januari hingga Februari 2023.

BACA JUGA: Suami Istri Merekayasa Penculikan Anak, Sontoloyo

Demikian dikemukakan Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) Nahar.

Menurut Nahar, angka tersebut sangat tinggi dibanding dua tahun sebelumnya.

BACA JUGA: Dukung Pelarangan Anak Bermain Lato-Lato di Sekolah, FSGI Sentil KPAI

"Per 2020 itu ada 20 anak korban penculikan."

"Per 2021 itu 15 anak dan selama 2022 itu ada 34 anak."

BACA JUGA: Buat Warga Semarang, Hati-Hati Penculikan Anak

"Pada tahun 2023, dua bulan itu sudah 14 anak (diculik)," ujar Nahar saat dihubungi di Jakarta, Senin (20/2).

Nahar mengatakan angka tersebut dikutip dari data Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).

Sementara data dari pelaporan yang masuk ke layanan Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA) 129, selama tahun 2022, terdapat 28 kasus penculikan, penjualan dan perdagangan anak.

"Angka tersebut didominasi oleh kasus-kasus perdagangan (anak)," kata Nahar.

Kemudian dari 28 kasus yang dilaporkan itu, ada 89 anak yang menjadi korban.

"Artinya, satu kasus dengan beberapa korban," katanya.

KemenPPPA lantas meminta masyarakat yang mengetahui, melihat, dan mendengar adanya kasus penculikan anak segera melapor.

Pelaporan dapat dilakukan ke KemenPPPA melalui layanan SAPA 129 yang dapat diakses melalui call center 129 dan aplikasi WhatsApp dengan nomor 08111-129-129.

Pelaporan juga dapat dilakukan ke lembaga yang berwenang lain.

Nahar mengajak semua pihak agar bersama-sama memastikan upaya perlindungan anak bisa dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

"Seluruh pihak, baik orang tua, masyarakat, dan pemerintah, termasuk aparat harus bersama-sama memastikan upaya perlindungan anak bisa dilaksanakan dengan sebaik-baiknya."

"Dengan demikian ancaman yang berdampak lebih buruk bisa dihindari," kata Nahar. (Antara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tampang Pelaku Penculikan Anak, Ada yang Kenal?


Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler