jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni menyayangkan kejadian pencuri motor berinisial JS tewas dihakimi warga di Jalan Al Falah, Kebon Jeruk, Jakarta Barat pada Sabtu (28/10) lalu.
Menurut anggota DPR RI daerah pemilihan (dapil) II DKI Jakarta itu, apa pun situasinya, tindakan main hakim sendiri tetap tidak bisa dibenarkan.
BACA JUGA: Tawuran Pelajar Kembali Menewaskan Siswa, Sahroni Sarankan Polisi Lakukan Ini
"Miris sebenarnya kalau melihat budaya main hakim sendiri ini berulang kali terus terjadi di tengah-tengah kita," kata Sahroni di Jakarta, Rabu (2/11).
Kejadian itu juga harus menjadi bahan evaluasi bagi aparat penegak hukum agar bisa bekerja lebih keras dalam mendapat kepercayaan masyarakat.
BACA JUGA: Kurir Narkoba dari Aceh Ini Ditangkap di Jambi, Modusnya Tak Biasa
"Jika dilihat lebih jauh, sebenarnya ini menjadi PR penegak hukum agar bisa lebih dipercaya masyarakat, sehingga mereka bisa percaya pada hukum dan tidak main hakim sendiri," tutur Sahroni.
Dia pun meminta Polres Jakarta Barat untuk bisa memproses para pelaku yang ketahuan terlibat dalam aksi main hakim sendiri tersebut karena tindakan mereka juga bentuk pelanggaran terhadap aturan hukum yang ada.
BACA JUGA: Ketua MKMK Jimly Asshiddiqie: Ternyata Benar
"Untuk memberi efek jera, saya kira polisi bisa ambil langkah tegas untuk memproses para pihak yang terlibat. Saya tidak ingin budaya-budaya seperti ini terus dibiarkan," tuturnya.
Politikus NasDem itu mengatakan masyarakat seharusnya memberi kepercayaan kepada aparat penegak hukum dalam menangani kriminalitas.
"Biarkan polisi yang mengusut dan menindak pelaku. Sekarang, kan, malah jadi serbasalah situasinya," ucapnya.
Walakin, Sahroni tetap ingin masyarakat menjaga kepedulian terhadap sesama. Namun, tetap dalam batas-batas yang terukur dan tidak melanggar hukum.
"Jadi, aksi solidaritas masyarakat di jalan ini sebenarnya sangat bagus, ada kepedulian dan rasa saling menjaga antar warga, tetapi tidak usah sampai dihabisi seperti itu, harus diserahkan pada pihak berwajib," kata Sahroni.(fat/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam