jpnn.com - GUNUNGPUTRI - Beberapa pasar di wilayah Kecamatan Cileungsi dan Kecamatan Gunungputri, Bogor, menjadi lahan subur bagi para pencuri listrik milik Perusahaan Listrik Negara (PLN). Umumnya, listrik ilegal itu dimanfaatkan oleh para pedagang kaki lima (PKL).
Anehnya, para PKL mengaku tidk secara cuma-cuma menggunakan listrik. Umumnya mereka tetap membayar iuran rutin tiap bulannya. Hal itu diungkapkan salah satu PKL di Pasar Cileungsi, Ridwan (31).
BACA JUGA: Duh, Susahnya Mengurus SIM di Samsat DKI
Pedagang kepingan CD ini menuturkan setiap bulannya membayar Rp 25 ribu kepada petugas pasar. “Tiap bulan bayar kok. Bulan lalu Rp 20 ribu, sekarang Rp 25 ribu. Ada kenaikan Rp 5 ribu,” tuturnya.
Kepada Radar Bogor, Manajer APJ PLN Cileungsi Mei Nandra menerangkan, pencurian listrik di area pasar terbilang biasa terjadi. Khusus pencurian terjadi di area rayon Cileungsi, beberapa pasar antara lain Pasar Cileungsi, Pasar Wanaherang, Pasar Perumahan Griya Bukit Jaya. “Memang banyak PKL yang nakal di sana (pasar,red). Dan terbilang sulit ditertibkan,” kata Mei, Selasa (12/7).
BACA JUGA: Dekati KA Yang Melintas, Wanita Ini Innalillahi...
Akibat aktivitas tersebut, dipastikan kerugian negara hingga miliaran rupiah. Lantaran, pencurian dilakukan dalam kurun waktu lama. “Sudah beberapa tahun terjadi. Jelas,kerugian sangat besar,” tuturnya.
Kata Mei, lemahnya penindakan tersebut akibat minimnya personel Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik (P2TL) yang bertugas melakukan penindakan di lapangan. Di Cileungsi, sambung Mei, hanya terdapat 10 regu P2TL, tiap regu berjumlah dua personel. “ Untuk penertiban secara maksimal dan menyeluruh, kami akui sulit dilakukan,” ucapnya.
BACA JUGA: Dukungan buat Buwas Nyalon di Pilkada Makin Kuat
Mei pun tak menampik, aktivitas pencurian listrik tersebut diduga terdapat peran serta oknum internal PLN. “Kami terus melakukan pembenahan di internal. Jika kedapatan tangan ada oknum bermain, ada konsekuensi tegas,” ancamnya.
Selain merugikan negara, aksi tersebut juga merugikan pelanggan PLN. Lantaran pencurian tersebut membuat daya listrik yang diterima pelanggan sekitar pasar tidak stabil. Hingga mengakibatkan kerusakan beberapa alat elektronik. “Kulkas,TV, dan lampu sering rusak. Karena sering spaning (arus listrik tak stabil,red),” ucapnya salah seorang warga Perum Griya Bukit Jaya yang enggan disebut namanya.(azi/c/dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... DPR Heran, KPK Masih Fokus ke Bang Uci saja
Redaktur : Tim Redaksi