jpnn.com, BALIKPAPAN - Pendaftaran PPDB (penerimaan peserta didik baru) secara online untuk tingkat SMA di Kota Balikpapan sudah dimulai 1 Juli 2019.
Prosedur dan kuota dari tahun lalu tak ada yang berubah. Kepala SMA 1 Balikpapan Imam Sujai mengatakan, pendaftaran bisa dilakukan secara online di rumah. Bila terjadi masalah, peserta langsung melakukan registrasi di sekolah.
BACA JUGA: Anak Pak Bos Jatuh dari Lantai 8, Ada yang Mendorong?
“Setelah menginput data via online lembaran data peserta dicetak lalu dibawa ke sekolah, namun bila mengalami kendala bisa dilakukan di sekolah nanti akan kami bantu,” tuturnya.
Panitia PPDB di SMA 1 Balikpapan menyediakan 66 komputer yang dapat diakses di dua ruang laboratorium. Sebelum dipersilakan masuk ke ruangan, pendaftar harus terlebih dulu mengambil kartu antrean.
BACA JUGA: Pernyataan Terbaru Polisi Terkait Kasus Tewasnya Putri Bos Hotel GTM
BACA JUGA: PPDB Zonasi Jangan Hambat Siswa Berprestasi Daftar ke Sekolah Favorit
Di ruangan tersebut ada pula guru yang akan mendampingi dan memberikan arahan agar tidak terjadi kegagalan sistem. Setelah lembaran data dicetak, selanjutnya diarahkan menuju ruang verifikasi. Setelah diverifikasi, nanti pendaftar akan mendapatkan kartu peserta.
BACA JUGA: Sejumlah SMAN Kurang Murid, Kemungkinan Dibuka Pendaftaran PPDB Jilid II
Kartu peserta tersebut ditunjukkan kepada panitia sebagai bukti bahwa siswa sudah mendaftar. Data siswa pun sudah secara otomatis masuk ke peringkat di database sekolah.
Pendaftaran PPDB dilakukan sejak pukul 08.00 Wita hingga pukul 13.00 Wita. “Kecuali hari Jumat nanti, pendaftaran hanya bisa dilakukan hingga pukul 11.00 Wita,” tutur Imam.
Mengantisipasi kendala teknis seperti pemadaman listrik, pihak sekolah pun menggunakan genset. Serta menyiapkan komputer cadangan untuk memasukkan data peserta. Dirinya mengimbau kepada calon pendaftar untuk membawa nilai surat keterangan hasil ujian (SKHU).
Kuota siswa yang dapat ditampung di SMA 1 Balikpapan berjumlah 384 orang. Terdapat 12 ruang kelas dengan masing-masing diisi 32 siswa. Diketahui, 90 persen kuota diperuntukkan siswa dengan sistem zonasi, baik bina lingkungan hingga keluarga kurang mampu. Sedangkan 5 persen diperuntukkan siswa berprestasi. Dan 5 persen lagi untuk siswa mutasi.
“Bagi siswa yang mendaftar dengan lintas zonasi sebenarnya diperkenankan, hanya saja nilai prestasi tersebut tidak dihitung. Kecuali mereka yang memiliki penghargaan dan berskala nasional maupun internasional. Jadi sayang bila mereka yang ikut jalur prestasi tapi tidak mengikuti zonasi,” bebernya.
Sebelumnya, Sekretaris Disdikbud Budy Mulyatno didampingi Ganung Praktikno selaku sekretaris panitia PPDB menjelaskan, bagi jenjang TK dan SD hanya terdapat dua jalur PPDB, yakni zonasi dan umum.
Sementara untuk jenjang SMP, ada empat jalur tersedia. Di antaranya zonasi, prestasi, perpindahan tugas, dan umum. Dia menjelaskan, khusus untuk zonasi, terdapat beberapa kategori turunan.
“Pertama zona radius satu, dekat dan terdampak berada di sekitar sekolah. Kedua zona pada radius sebagai zona atau wilayah domisili peserta,” ucapnya. Selanjutnya masih dalam jalur zona, terdapat anak guru, inklusif, kelas olahraga, dan keluarga miskin (gakin).
Bagi mereka yang mendaftar melalui jalur gakin cukup membuktikan diri dengan menunjukkan Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Program Keluarga Harapan (PKH).
BACA JUGA: Dua Alasan Ujang Anggap Grace Natalie Belum Layak jadi Menteri
Kemudian ada jalur prestasi. Menariknya tahun ini jalur prestasi bisa ditempuh lintas zonasi atau wilayah. Prestasi yang diperoleh merupakan prestasi akademik dan atau non-akademik. Serta perolehan nilai ujian sekolah berbasis nasional (USBN) terbaik.
Lalu ada jalur perpindahan yang bertujuan mengakomodasi peserta didik berasal dari luar daerah atau berada di sekitar perbatasan kota. Terakhir ada jalur umum, berlaku bagi sekolah yang tidak dapat murid sebagaimana kuota yang tersedia. Contoh kasus di SD 001 Balikpapan Tengah yang dikelilingi sekolah lain. (lil/riz/k15)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Antre Tunggu Pengukuran Jarak Rumah ke Sekolah, Bu Nurafni Hampir Pingsan
Redaktur & Reporter : Soetomo