jpnn.com, PONOROGO - PPDB sistem zonasi gagal menjadi formula yang bisa menolong sekolah – sekolah di pinggiran. Hingga hari terakhir daftar ulang SMAN, Selasa (25/6), masih banyak sekolah di pinggiran yang gagal memenuhi pagu.
Kasi SMA Cabdindik Jatim Wilayah Ponorogo Zamroni mengaku belum mengambil sikap atas ketidakmerataan kuantitas pendidikan ini. Dindik Jatim mengisyaratkan adanya kebijakan khusus.
BACA JUGA: Antre Tunggu Pengukuran Jarak Rumah ke Sekolah, Bu Nurafni Hampir Pingsan
‘’Untuk sekolah yang pagunya masih di bawah 50 persen, akan dirapatkan lagi,’’ sebut Kasi SMA Cabdindik Jatim Wilayah Ponorogo Zamroni.
Zamroni mengantongi perkembangan data PPDB per Selasa. Dari 16 SMAN di Bumi Reyog, hanya enam SMAN yang memenuhi pagu seratus persen. Tiga di antaranya di Kecamatan Ponorogo. Selebihnya di SMAN 1 Babadan, Pulung, dan Badegan.
BACA JUGA: Kisruh PPDB Zonasi: Ortu Sedih karena Anak Ancam Putus Sekolah
BACA JUGA: Bunda Kaget Anaknya Gagal PPDB, Kalah Bersaing dengan Calon Siswa Nilai Rendah
Sepuluh sekolah lain dipastikan gagal memenuhi pagu seratus persen hingga daftar ulang ditutup. ‘’Karena sudah hari terakhir daftar ulang, angkanya tidak banyak berubah,’’ tegas Zamroni.
BACA JUGA: Sistem PPDB Error, Peserta Didik dan Orang Tua Kecewa Berat
Dari sepuluh SMAN itu, sejumlah sekolah dalam kondisi miris. Zamroni menyebut, ada empat SMAN yang terseok-seok dalam memenuhi 50 persen pagu. Sebut saja SMAN 1 Kauman, Sampung, Jenangan, dan Bungkal. Enam SMAN lain lebih beruntung, kendati pagu yang tercukupi baru di kisaran 70 persen.
Mengapa sekolah tetap saja kesulitan mencari siswa? Bahkan, SMAN 1 Kauman yang notabene tak jauh dari pusat kota? Menurut Zamroni, kasus seperti di SMAN 1 Kauman justru merupakan bukti bahwa lokasi tak selamanya menguntungkan sekolah.
‘’SMAN 1 Kauman sepi karena lokasinya terjepit. Di barat ada SMAN 1 Badegan, di timur ada SMAN 3 Ponorogo. Begitu pula di utara ada SMAN 1 Babadan dan selatan SMAN 1 Balong,’’ urainya.
Zamroni mengklaim, kondisi empat sekolah yang kesulitan memenuhi pagu juga terjadi di daerah lain. Karenanya, provinsi mengambil sikap. Kata dia, akan ada pendaftaran jilid dua bagi SMAN yang pagunya baru terpenuhi di bawah 50 persen.
Pasalnya jika sekolah kekurangan pagu, akan berimbas pada banyak hal. Termasuk urusan sertifikasi para guru yang mengajar di sekolah tersebut. ‘’Kemungkinan akan ada pendaftaran kedua selama lima hari,’’ terangnya. (naz/fin)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jumlah Pendaftar PPDB Jalur Zonasi di 6 SMAN di Jatim Kurang dari Kuota
Redaktur & Reporter : Soetomo