Pernyataan Terbaru Polisi Terkait Kasus Tewasnya Putri Bos Hotel GTM

Kamis, 27 Juni 2019 – 20:35 WIB
Polisi memasang police line di lokasi ditemukannya anak pemilik Hotel GTM, VR yang terjatuh dari lantai delapan hotel, (24/6). Foto: prokal

jpnn.com, BALIKPAPAN - Kasat Reskrim Polres Balikpapan AKP Makhfud Hidayat mengatakan jajarannya masih terus berupaya mengungkap misteri tewasnya Ferawati Ulrica Wijaya, anak pemilik Hotel GTM di Jalan ARS Muhammad, Klandasan Ulu, Balikpapan Kota, Kaltim.

Namun, dugaan sementara Ferawati tewas karena bunuh diri dengan cara melompat dari lantai delapan hotel, Senin (24/6).

BACA JUGA: Penyebab Anak Pak Bos Jatuh dari Lantai 8 Hotel Masih Misteri, 3 Kemungkinan

Dugaan itu menguat karena dari lokasi awal tempat korban diduga jatuh, polisi tidak menemukan tanda-tanda Ferawati mengalami insiden yang membuatnya terjun secara tidak sengaja.

BACA JUGA: TKP Rusak, Polisi Akui Kesulitan Selidiki Kasus Tewasnya Putri Bos Hotel GTM

BACA JUGA: TKP Rusak, Polisi Akui Kesulitan Selidiki Kasus Tewasnya Putri Bos Hotel GTM

Kondisi di lantai delapan dikelilingi pagar beton pengaman setinggi dada orang dewasa. Tanpa celah atau lubang yang memungkinkan korban terjatuh secara tidak sengaja.

"Agak sulit mengatakan bahwa korban jatuh karena unsur kelalaian sendiri," ungkap AKP Makhfud Hidayat.

BACA JUGA: Anak Pemilik Hotel Jatuh dari Lantai 8, Terpeleset atau Bunuh Diri?

Namun, penyidik tidak bisa menyingkirkan adanya unsur lain dalam tewasnya anak pemilik hotel bintang tiga di Jalan ARS Muhammad, Klandasan Ulu, Balikpapan Kota, itu.

Unsur tersebut adalah keterlibatan orang lain yang mendorong Ferawati. Untuk meloncat hingga tewas tersangkut di atas fondasi tembok rumah yang berjarak sekitar 30 meter dari lokasi terakhir kali dia beraktivitas.

"Hanya ada dua kemungkinan. Memang sengaja loncat atau ada dorongan dari orang lain yang sengaja mencelakakan korban. Sementara masih kita lakukan pendalaman," kata Makhfud.

Untuk diketahui, penyidik kesulitan melakukan penyelidikan lantaran telah rusaknya tempat kejadian perkara (TKP). Tim identifikasi yang datang ke lokasi jatuhnya korban tidak bisa melakukan pekerjaannya lantaran jasad Ferawati sudah dievakuasi pihak keluarga ke RS Bhayangkara.

Padahal, sesuai standard operating procedure penyelidikan kepolisian, setiap peristiwa yang menyebabkan kematian, lokasi kejadian terlarang dimasuki selain petugas berwenang.

"Ini menjadi pembelajaran masyarakat. Jika ada kejadian langsung menghubungi kepolisian. Kami akan memasang police line untuk sterilkan TKP," ujarnya.

BACA JUGA: 6 Tahun Buron, Mantan Perwira Polisi Otak Pembunuhan Istri Ditangkap di Lampung

Saat ini, penyidik masih berupaya menemukan petunjuk yang bisa meyakinkan penyebab Ferawati bisa terjun. Dari mengumpulkan keterangan saksi dan barang milik korban. Termasuk menunggu hasil resmi visum terhadap tubuh korban.

"Kami juga akan lihat rekaman CCTV di hotel," kata Makhfud.

Sebelumnya pihak keluarga tidak ingin berspekulasi apakah Ferawati tewas bunuh diri atau tidak. Kakak korban, SW, menyebut selama ini adiknya tidak pernah mengeluh terkait persoalan apapun.

Pun saat sebelum peristiwa, Fera tidak terlihat sedang memiliki masalah. Sosok sang adik dikenal ceria dan akrab dengan keluarga maupun karyawan hotel.

"Adik saya itu orangnya periang. Enggak ada pernah menyebut persoalan. Sebelumnya pun sarapan bareng dan dia (Fera) biasa saja," ujarnya. (rdh/dwi/k8)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Anak Pemilik Hotel di Balikpapan Meninggal usai Jatuh dari Lantai 8


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler