Pendaftaran PPPK 2021: Honorer Gagal Tes 1 Bakal Bersaing dengan Guru Swasta dan PPG

Sabtu, 12 Juni 2021 – 14:00 WIB
Kepala BKN Bima Haria Wibisana mejelaskan tahapan seleksi PPPK 2021. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah hingga saat ini belum mengumumkan kapan pendaftaran PPPK 2021 akan dibuka.

Namun, para guru honorer K2 dan nonkategori di sekolah negeri harus serius mempersiapkan diri menghadapi seleksi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).

BACA JUGA: Info Terbaru Seleksi PPPK 2021, Ini 5 Tahapan yang Harus Diketahui Guru Honorer

Walaupun pemerintah memberikan kesempatan ikut tes 3 kali, tetapi di tes 2 dan 3 mereka harus bersaing ketat dengan guru di sekolah swasta dan lulusan pendidikan profesi guru (PPG).

Sesuai alur tahapan seleksi PPPK 2021 formasi guru, pemerintah memberikan kesempatan lebih banyak kepada guru honorer.

BACA JUGA: Formasi PPPK 2021, Guru Honorer Membayangkan Seleksi Kedua dan Ketiga, Berat, Takut

"Jadi semua guru honorer K2 dan nonkategori di sekolah negeri akan dites duluan," kata Ketua Panitia Seleksi Nasional Calon Aparatur Sipil Negara Panselnas (CASN) 2021 Bima Haria Wibisana kepada JPNN.com, Sabtu (12/6).

Dengan mengikuti tes 1, menurut Bima, pemerintah berharap banyak honorer yang lulus dan bisa menempati formasi PPPK guru.

BACA JUGA: Jelang Pendaftaran PPPK 2021, Inilah Sederet Pertanyaan Pimpinan Guru Honorer

Dia mencontohkan, bila formasi yang tersedia 532 ribu lebih, kemudian seluruh guru honorer ikut tes, lulus passing grade, dan diumumkan lulus PPPK 250 orang misalnya. Sisa 282 ribu itu bisa diperebutkan lagi di tes 2 dan 3. 

"Namun, di tes 2 dan 3 ini guru honorer yang tidak lulus tes 1 akan berkompetisi dengan lulusan PPG serta guru di sekolah swasta," terang Bima yang juga kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) ini.

Dia mengingatkan seluruh guru honorer untuk berusaha sebaik mungkin di tes 1 karena formasinya masih banyak. Tes 2 dan 3 peserta hanya bisa mengisi formasi yang masih kosong.

Jika setelah tes 3, masih ada formasi yang belum terisi lanjut Bima, bisa dilakukan optimalisasi pengisian formasi kosong.

"Pengisian formasi kosong dilakukan berdasarkan rangking penilaian sekolah yang akan ditentukan Kemendikbudristek," pungkas Bima Haria Wibisana. (esy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler