jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah akan segera membuka pendaftaran PPPK (pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja) dari honorer K2. Rencananya, pendaftaran dimulai 8 Februari 2019.
Sayangnya, masih ada honorer K2 yang ragu mendaftar PPPK. Mereka waswas tidak bisa lulus tes PPPK dan akhirnya statusnya kembali seperti dulu.
BACA JUGA: Pendaftaran PPPK dari Honorer K2 Segera Dibuka, tak Ada yang Bisa Meluluskan
"Kalau lulus bisa jadi PPPK. Kalau enggak lulus dikembalikan ke daerah. Iya kalau daerah masih butuh kami," kata Koordinator Wilayah Forum Hononer K2 Indonesia (FHK2I) Bengkulu Ridwan kepada JPNN, Rabu (6/2).
Dia pun ragu banyak honorer K2 yang akan lulus. Walaupun tesnya hanya wawancara dan kompentensi bidang. Apalagi tesnya menggunakan sistem computer assisted test (CAT).
BACA JUGA: Rekrutmen CPNS Jalur Honorer K2 Ditutup, Andi Asrun Meradang
"Kalau pake CAT jadi gugup kami yang tua-tua. Yang kami khawatir juga bila tidak lulus, apakah kami dibuang kalau daerah tidak butuh," tandasnya.
BACA JUGA: Pendaftaran PPPK dari Honorer K2 Segera Dibuka, tak Ada yang Bisa Meluluskan
BACA JUGA: Honorer K2 Bandingkan Jokowi dengan SBY, Ah...Jauh
Bhimma, koordinator Honorer K2 Nusantara, mengatakan, ruh perjuangan mereka adalah menjadi PNS. Kalau menerima PPPK, konsekuensinya harapan jadi PNS tamat. Tidak ikut PPPK sekarang, masih banyak kesempatan setiap tahun berikutnya.
Namun, bila tidak ikut PNS tahun ini maka tidak punya kesempatan seumur hidup. "Nasib honorer K2 Indonesia jadi PNS ada di presiden baru. Bila Presiden Jokowi tetap jadi presiden lagi, maka solusi yang disuguhkan untuk honorer K2 Indonesia mentok di PPPK," ujar Bhimma.
Jika hanya PPPK, lanjutnya, buat apa dari dulu ikut forum. Setiap WNI usia 20-59 berhak mengikuti PPPK. Bila ujungnya hanya PPPK, zamannya MenPAN-RB Yuddy Chrisnandi sudah beres semuanya tanpa terkecuali.
BACA JUGA: Rekrutmen CPNS Jalur Honorer K2 Ditutup, Andi Asrun Meradang
"Kenapa sampai sekarang masih berjuang, karena yang diharapkan honorer K2 adalah PNS. Bukan PPPK," tegasnya. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Koordinator Honorer K2: Presiden Jokowi Sangat Berbeda, Menyapa Saja Tidak
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad