jpnn.com, SURABAYA - Partai pengusung Khofifah Indar Parawansa diingatkan agar cermat dalam menentukan nama bakal calon wakil gubernur (cawagub) Jatim pendamping Ketum Muslimat NU itu.
Disarankan, pendamping Khofifah berasal dari kalangan nasionalis-santri.
BACA JUGA: PAN Merapat Dukung Khofifah Tapi Ada Syarat
Peneliti Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama Faza Dora Nailufar menilai, pasangan Saifullah Yusuf dan Abdullah Azwar Annas sudah bisa dikatakan ideal.
Dimana Saifullah Yusuf atau Gus Ipul dari politisi dengan karakter lebih santai, disandingkan Abdullah Azwar Anas dari birokrat yang menunjukkan karakter tegas.
BACA JUGA: Ony Mundur, Demokrat Lirik Suami Arumi Bachsin
“Khofifah juga harus begitu. Dia tegas, harus cari wakil yang sebaliknya. Tidak terlalu tegas,” ujar Dora, seperti diberitakan Radar Surabaya (Jawa Pos Group).
Analisis pengamat politik asal Universitas Brawijaya ini dilandasi atas duet Soekarwo-Gus Ipul. Dia memandang, Pakde Karwo, sapaan akrab Soekarwo memiliki karakter tegas dan Gus Ipul yang lebih luwes.
BACA JUGA: Ony, Bacawagub Demokrat Pilih Mundur dari Pilgub Jatim
Di sinilah lantas ada pembagian wilayah kerja. Pakde Karwo lebih kepada administrasi dan Gus Ipul condong ke sosial. Ini yang menurutnya, harus dicontoh oleh Khofifah.
“Mungkin sekarang timnya sedang diuji, siapa wakil yang cocok guna mengimbangi pasangan calon Gus Ipul-Anas,” terangnya.
Jika salah pilih, diakui bisa berdampak ke banyak hal. Yang perlu diwaspadai adalah turunnya elektabilitas Khofifah yang saat ini masih menjabat sebagai menteri sosial tersebut.
“Sebaliknya, jika pas pilihannya, bisa mendongkrak. Sebab, elektabilitas baik Gus Ipul maupun Khofifah saat ini tengah berada di puncak. Tinggal wakil sekarang yang memiliki peran,” tuturnya.
Ada beberapa nama yang sempat terucap oleh Dora mengenai siapa yang pas mendampingi Khofifah.
Diantaranya, Bupati Trenggalek Emil Dardak dan Wakil Bupati Ngawi Oni Anwar Harsono. Kedua figur asal Mataraman ini usianya masih muda, bisa melawan Anas.
Namun dengan syarat, keduanya sudah mulai digencarkan sosialisasi guna meningkatkan popularitas serta elektabilitasnya. Kedua orang ini berlatar belakang dari nasionalis.
Hal tersebut sesuai dengan hasil rapat sejumlah kiai sepuh yang sempat menamakan diri sebagai tim sembilan.
Hasil rekomendasi para kiai asal Jatim, seperti KH Solahuddin Wahid dan Kiai Saiful Hakim merekomendasikan kepada Khofifah untuk merekrut wakil dari kalangan santri-nasionalis.
Menanggapi hal tersebut, ketua umum PP Muslimat NU ini pun berencana membicarakan dengan partai pengusungnya. Karena bagaimanapun keputusan ada di tangan partai koalisi. (bae/rud)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini 3 Nama yang Layak Dampingi Khofifah di Pilgub Jatim
Redaktur & Reporter : Soetomo