Pendapat Mahyudin Soal Densus 88 Bawa Senjata Masuk Kampus

Rabu, 06 Juni 2018 – 21:30 WIB
Tim Densus 88 menggeledah salah satu gedung di kampus Unri, Sabtu (2/6). Foto: Defrizal/Riau Pos

jpnn.com, BONTANG - Aksi Detasemen Khusus 88 Antiteror yang menangkap eks mahasiswa Universitas Riau (Unri), Pekanbaru di lingkungan kampus mendapat sorotan.

Pasalnya, petugas menenteng senjata masuk kampus untuk menangkap pelaku terduga teroris mirip ketika orde baru.

BACA JUGA: Mahyudin Minta Universitas Mengawasi Kegiatan Mahasiswa

Menyikapi aksi tersebut, Wakil Ketua MPR Mahyudin enggan menyalahkan sikap densus. Pasalnya, apa yang dilakukan itu, kata dia, sudah menjadi tugasnya.

“Itukan sudah situasional, jadi tak perlu reaktif dengan yang seperti itu,” kata dia di Bontang, Kalimantan Timur, Rabu (6/6).

BACA JUGA: Wakil Ketua MPR Mahyudin: Berpuasalah seperti Ulat

Mahyudin juga yakin pihak densus telah memiliki data-data dini yang cukup atas siapa saja yang terlibat.

"Kalau untuk pengawasan para mahasiswanya serahkan saja kepihak universitas,” tambah dia.

BACA JUGA: Mahyudin: Masyarakat Antusias Ikut Sosialisasi Pancasila

Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini mengakui bahwa mahasiswa sangat rentan atas pengaruh-pengaruh radikal karena sifatnya bersemangat dan reaktif sehingga kadang tidak berpikir panjang.

"Ini bahaya apalagi kalau diselundupkan melalui agama," katanya.

Mahyudin juga menjelaskan banyak anak muda yang terkontaminasi radikalisme karena belajarnya dari internet atau grup WhatsApp.

"Mereka belajar soal jihad, padahal kadang juga tidak tahu apa itu jihad yang sebenarnya," tandas dia. (mg1/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mahyudin: Tak Ada Wali Berdakwah Menggunakan Bom


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler