Wakil Ketua MPR Mahyudin: Berpuasalah seperti Ulat

Rabu, 06 Juni 2018 – 10:35 WIB
Wakil Ketua MPR ceramah di depan jemaah salat tarawih Masjid Ulil Ijtihad, Tenggarong Seberang, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Selasa (5/6). Foto: Humas MPR

jpnn.com, KUTAI KARTANEGARA - Wakil Ketua MPR Mahyudin mengajak umat Islam untuk mengisi sisa hari di bulan Ramadan ini dengan amal ibadah secara maksimal. Pasalnya, tidak ada jaminan kita bisa menikmati Ramadan tahun depan.

"Sebentar lagi kita akan meninggalkan bulan Ramadan," ujar Wakil Ketua MPR Mahyudin di hadapan jemaah salat tarawih Masjid Ulil Ijtihad, Tenggarong Seberang, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Selasa (5/6).

BACA JUGA: Ketua MPR: Indonesia Berhasil Padukan Islam dan Demokrasi

Lebih lanjut mantan Bupati Kutai Timur itu menuturkan tak ada jaminan kita bisa menikmati Ramadhan di tahun depan. "Tak ada jaminan," tuturnya.

Bagi Mahyudin, umur manusia tak bisa diprediksi. "Teman saya yang berumur lebih muda dari saya, beberapa waktu yang lalu meninggal", ungkapnya.

BACA JUGA: Sekjen MPR Ajak Mahasiswa Memahami Instrumen Pengaman Bangsa

Untuk itulah dirinya mengharap agar dalam bulan puasa ini, kita memaksimalkan ibadah. "Jangan bermalas-malasan dalam beribadah," harapnya.

Mahyudin menyampaikan pesan jika kita rajin beribadah di bulan Ramadan, Allah akan mengampuni dosa-dosanya masa lalu. Untuk itu dirinya mengajak ummat Islam agar menjadikan bulan puasa untuk menjadi orang dengan predikat bertaqwa.

BACA JUGA: Mahyudin: Masyarakat Antusias Ikut Sosialisasi Pancasila

Bulan puasa, menurut Mahyudin, merupakan bulan untuk melatih manusia agar menjadi orang yang baik. "Saat puasa kita dilatih untuk tidak mencela, tidak memfitnah, dan tabiat buruk lainnya," paparnya. Bila sukses dalam menjalankan ibadah puasa maka kita akan terbiasa dengan hal-hal kebaikan.

Namun bila kita berpuasa tetapi masih melakukan kebiasaan buruk maka menurut Mahyudin, orang itu hanya mendapat lapar dan dahaga. Dirinya membandingkan puasanya ular dan ulat.

Ular bila mau berganti kulit juga puasa, namun ular memakan apa saja dan selepas puasa hanya berubah kulitnya.

"Sedang ulat berpuasa hanya makan dedaunan dan setelah puasa tubuhnya berubah menjadi kupu-kupu yang indah", ungkapnya. "Untuk itu berpuasalah seperti ulat," tambahnya. (adv/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Zulkifli Hasan: RI Siap Jadi Fasilitator Perdamaian Dunia


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
MPR RI   Ramadan   Mahyudin  

Terpopuler