Pendatang Baru di Batam Dipungli Rp50 Ribu

Senin, 12 September 2011 – 07:37 WIB

BATAM - Para calo dan oknum anggota tim Perda Kependudukan (Perdaduk) memeras ratusan pendatang baru yang tiba di Batam menggunakan KM Kelud di pelabuhan Beton Sekupang, Sabtu (10/9)Mereka yang tak membawa surat pengantar dari tempat asal dimintai uang Rp50 ribu per orang.

"Kalian tak punya KTP Batam, pasti akan dipulangkan lagi ke kampung

BACA JUGA: Diajak Majikan ke Malaysia, TKI jadi Gila

Berapa orang kalian ke sini,rombongan atau sendiri? Ada nggak yang menjemput kalian disini, yang menjamin kalian keluar dari Pelabuhan ini
Sudahlah, daripada dipulangkan lagi mendingan bayar aja sama saya satu orang Rp50 ribu aja," ujar salah satu oknum anggota tim Perdaduk yang melakukan tawar menawar di ruang terbuka kedatangan penumpang.

Merasa aksinya ketahuan sejumlah wartawan, oknum perdaduk tersebut langsung menggiring rombongan pendatang ke dalam ruang jaminan Perdaduk

BACA JUGA: Gubernur Sultra: Tembak Ditempat Pelaku Anarkis Kampus

Namun, banyak juga calo dari luar petugas perdaduk yang berseliweran sambil menanyai satu persatu pendatang dipintu kedatangan
Mereka mencegat pendatang dipintu gerbang pertama kedatangan, sebelum pendatang melewati pintu keluar yang dijaga petugas perdaduk.

Tarif yang ditawarkan pun tak jauh beda dengan yang ditawarkan oknum petugas perdaduk

BACA JUGA: Ambon Membara, 1 Meninggal 68 Luka-Luka

Pantauan Batam Pos sekitar pukul 15.30 WIB saat kapal KM Kelut bersandar dipelabuhan Beton,SekupangRibuan orang tersebut nampak turun berdesakan dari kapal tersebutAntrian panjang penumpangpun untuk memasuki ruang kedatangan berlangsung lebih dari satu jam.

Ada pemandangan yang kontras dengan kondisi ramainya pendatang tanpa membawa identitas berupa KTP BatamDisaat petugas perdaduk banyak mendapati pendatang yang tak mempunyai KTP Batam nekat masuk, justru meja yang disusun berderet memanjang yang ditempati enam petugas pembuat Surat Keterangan Tinggal Sementara (SKTS) ditengah-tengah kerumunan pendatang terlihat kosong sama sekali

Tak satupun pendatang yang didata dimeja tersebutPadahal menurut aturan perda baru, mereka semua harus didata sebelum masuk Batam tanpa dipungut biaya apapun.

"Ini malah mejanya pembuat SKTS kosong tak digunakanPetugas yang duduk dimeja itupun diam sajaPendatang justru diarahkan masuk ke ruang jaminan dipungut biaya dengan alasan pendataan," ujar Hadi, warga Bengkong yang menjemput dan menjadi jaminan masuk saudaranya ke Batam

Seperti diberitakan, sebanyak 2.118 penumpang bertolak dari Jakarta mengunakan kapal KM Kelud turun di Batam, Sabtu (10/9) siangPenumpang tersebut rata-rata adalah pendatang baru yang ingin bekerja di BatamSelama arus balik, 4.288 orang sebagian di antaranya pendatang baru yang memasuki Batam.

Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Kadisdukcapil) Sadri Khaeruddin mengatakan akan menindak oknum Perdaduk yang ikut menjadi calo"Kalau perlu kita pecat diaSaya berharap siap apun yang mengetahui ada petugas perdaduk yang ikut menjadi calo apalagi wartawan yang mengetahui, segera laporkan saja ke saya langsungPasti akan saya tindak tegas," terangnya.

Sadri berharap masyarakat Batam maupun pendatang yang masuk ke Batam agar jangan terpengaruh dengan omongan calo yang biasanya menakut-nakuti akan dipulangkan lagiMenurut Sadri, pendatang baru yang yak memiliki KTP dan surat pengantar dari daerah asal harusnya dipulangkan lagi ke kampungnya

"Tapi, anggaran kita kan terbatasSolusinya ya dengan mencatat datanya dan membuatkan mereka SKTS (Surat Keterangan Tinggal Sementara)," ujarnya(gas/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Perahu Rombongan Rektor Unhas Terbalik


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler