jpnn.com, GRESIK - Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) kian menyebar luas di Gresik, Jatim. Karena itu Dinas Kesehatan (Dinkes) Gresik meluaskan layanan pemberian obat antiretroviral (ARV) ke puskesmas-puskesmas untuk mencegah kematian.
ARV merupakan obat yang bisa menekan perkembangan virus HIV dalam tubuh.
BACA JUGA: Pengidap HIV / AIDS di Yogyakarta Terbanyak Mahasiswa
Selama ini obat itu hanya bisa diperoleh di RSUD Ibnu Sina. Nah, dinkes siap meluaskan persediaan ke enam puskesmas bagi para ODHA.
''Jadi, tidak ada alasan lagi untuk tidak minum ARV. Tempat pengambilan bisa semakin dekat,'' ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes dr Mukhibatul Khusnah.
BACA JUGA: Kisah Diandra, Bayi Tiga Bulan Tertular HIV AIDS dari Ayah
Enam puskesmas itu, antara lain, Puskesmas Driyorejo, Balongpanggang, Cerme, Sukomulyo (GKB), Alun-Alun, dan Sidayu.
''Pelatihan (untuk tenaga kesehatan) dimulai minggu depan,'' tuturnya.
BACA JUGA: Ratusan Penderita AIDS Baru Muncul di Kota Ini
Mantan kepala Puskesmas Sukomulyo itu berharap penderita HIV/AIDS terbantu.
Terutama yang tinggal jauh dari RSUD Ibnu Sina. Mereka cukup datang ke puskesmas terdekat.
Layanan itu diupayakan segera terealisasi. Selain inisiasi ARV di puskesmas, dinkes tengah mencari dua pendamping ODHA. Saat ini baru dapat satu orang.
Mengapa layanan untuk ARV perlu dipermudah? Khusnah menjelaskan, selama ini sebagian ODHA tidak mengambil ARV.
Alasannya tidak punya uang transpor. Akibatnya, mereka tidak minum obat tersebut. Risikonya jelas.
Virus semakin menggerogoti tubuh dan menimbulkan penyakit lain. Ujung-ujungnya kematian.
''Pada 2016 ada empat kematian. Penyebabnya tidak tertib minum ARV,'' tegasnya.
Dari tahun ke tahun muncul penderita baru. Jumlahnya ratusan. Kebanyakan masih usia produktif.
''Ini perlu dikendalikan,'' pungkasnya. (son/c15/roz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sedihnya...Anak Tertular HIV AIDS dari Orang Tuanya
Redaktur & Reporter : Natalia