Penderita Obesitas Wajib Mewaspadai Gangguan Binge Eating Disorder

Senin, 10 April 2023 – 15:01 WIB
Penderita obesitas. Foto/ilustrasi: Daily Telegraph

jpnn.com, JAKARTA - Pernah mendengar istilah Binge eating disorder? Itu adalah salah satu jenis gangguan perilaku makan yang membuat pengidapnya mengonsumsi makanan dalam jumlah yang berlebih (binge) dan merasa tidak berhenti makan.

Hampir setiap orang pada dasarnya pernah mengonsumsi makanan berlebih sesekali.

BACA JUGA: 5 Ikan Sehat dan Bergizi yang Aman Dikonsumsi Penderita Kolesterol Tinggi

Misalnya, mengambil makanan dua kali lebih banyak pada saat liburan. Namun, jika keinginan untuk mengonsumsi makanan berlebih terjadi rutin dan dirasakan lepas kendali, itu bisa jadi tanda binge eating disorder.

Pengidap binge eating disorder bisa saja malu karena kebiasaan makan berlebihan itu dan mencoba berhenti.

BACA JUGA: 4 Kebiasaan Buruk Ini Bisa Meningkatkan Risiko Anda Mengalami Obesitas

Namun, kemudian dapat muncul perasaan kompulsif, yaitu dorongan yang tidak dapat ditahan, yang akhirnya membuat keinginan makan berlebihan tetap berlanjut.

Dilansir dari laman yankes.kemkes.go.id, derajat keparahan dari binge eating disorder ditentukan dari seberapa sering episode makan berlebih terjadi dalam satu minggu.

BACA JUGA: Manfaat Dahsyat Ubi Jalar, Cocok untuk Penderita Diabetes dan Obesitas

Sebagian besar orang dengan BED memiliki berat badan berlebih atau mengalami obesitas. 

Akan tetapi, sebagian kecil lainnya memiliki berat badan normal. Binge eating disorder (BED) dikategorikan sebagai salah satu gangguan kejiwaan.

Hal ini karena keinginan makan secara berlebihan pada kondisi ini bukan muncul karena lapar.

Gangguan makan ini diperkirakan dialami oleh 3,5 persen wanita dewasa dan 2 persen pria dewasa di seluruh dunia.

Pada umumnya, penyakit ini dimulai pada akhir masa remaja atau awal usia 20-an. BED juga erat kaitannya dengan gangguan kesehatan yang berhubungan dengan gizi, seperti kadar kolesterol tinggi atau diabetes.

Penyebab Binge Eating Disorder

Penyebab binge eating disorder belum diketahui secara pasti. Namun, kondisi ini diduga terkait dengan gangguan pada area otak yang mengatur rasa lapar, rasa kenyang, serta kontrol diri.

Faktor yang diduga dapat meningkatkan risiko di antaranya faktor genetik, yang membuat penderita BED lebih sensitif terhadap dopamin otak.

Kemudian adanya riwayat gangguan makan pada keluarga. Selain itu akibat kondisi psikologis lain, seperti depresi, kecemasan, post-traumatic stress disorder (PTSD), atau ADHD 

Masalah pada pola diet, seperti melewati jadwal makan, tidak makan dengan cukup, menjalani diet yang ekstrem atau menghindari jenis makanan tertentu.

Bisa juga disebabkan gangguan citra tubuh (body dysmorphic disorder), yang membuat seseorang memiliki citra diri rendah atau terobsesi pada penampilan fisik tertentu

Gejala Binge Eating Disorder

Kebanyakan penderita BED memiliki berat badan berlebih atau obesitas. Namun, ada juga penderita BED yang berat badannya normal. Tanda dan gejala yang bisa ditemukan pada penderita binge eating disorder antara lain:

1. Mengonsumsi makanan dalam porsi besar dan dapat habis dalam waktu singkat

2. Merasa hilang kendali dan menderita akibat perilaku makannya

3. Mengonsumsi makanan dalam jumlah besar tanpa merasa lapar

4. Makan sampai merasa sangat kenyang dan tidak nyaman

5. Merasa bersalah, jijik, dan depresi setelah makan berlebihan

6. Makan ketika hanya seorang diri, karena merasa malu dengan porsi makanan yang dikonsumsi.

Waspadalah bila Anda termasuk yang memiliki gejala dan ciri-ciri yang sama dalam mengonsumsi makanan. (flo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler