Seorang pendeta perempuan Korea Selatan Shin Ok-ju ditahan oleh pihak berwenang di Korea Selatan setelah dia dituduh menyandera sekitar 400 orang pengikutnya di Fiji.
Shin Ok-ju dan tiga anggota Gereja Grace Road ditahan setelah dia tiba di bandara internasional Seoul minggu lalu.
BACA JUGA: Panggung Busana Santun Indonesia Telah Mengakui Model Difabel
Banyak pengikut gereja Grace Road ini melakukan perjalanan ke Fiji di tahun 2014 karena mereka percaya bahwa Fiji telah dipilih sebagai tanah yang dijanjikan oleh Tuhan di saat dunia menghadapi musim kekeringan yang panjang.
Namun setelah mereka tiba di Fiji, paspor para pengikut tersebut disita dan mereka dicegah meninggalkan negara tersebut.
BACA JUGA: Meluas Dukungan Konservasi Kura-kura Punk Khas Australia
Banyak gereja di Fiji yang menuduh bahwa Grace Road hanya sekedar sebuah sekte, namun gereja ini menarik perhatian karena mendapat banyak kontrak besar dari pemerintah setempat.
Selama empat tahun terakhir, kehadiran Gereja Grace Road tampak dimana-mana di Fiji, mereka membuka jaringan restoran di seluruh negeri, dan juga mendapat penghargaan bisnis dari PM Fiji karena ladang sawah yang dibangun.
BACA JUGA: Banyak Koala Yang Ditranslokasi Di Gold Coast Mati
Mereka juga membantu warga yang menjadi korban dari Badai Topan Winston yang melanda Fiji di tahun 2016.
Namun laporan menyebutkan bahwa polisi Korea Selatan mencurigai bahwa yang tampak dipermukaan tidaklah semuanya indah.
Polisi mengatakan mereka menyandera 400 pengikut untuk tidak boleh meninggalkan Fiji, dan kadang pengikutnya mengalami tindak kekerasan, hal yang dibantah oleh gereja tersebut.
Selama lebih dari dua tahun, Gereja Metodis Fiji memperingatkan kepada jemaatnya untuk berhati-hati dengan Grace Road yang disebut sebagai sebuah sekte. Photo: Grace Road sudah membuka jaringan restoran di Fiji. (Facebook)
Ini bukanlah kali pertama Grace Road mendapat perhatian dari pihak berwenang.
Daniel Scholfield, dari firma hukum di Amerika Serikat Lynch, Traub, Keefe & Errante, menangani seorang klien yang mengalami gangguan mental.
Pria itu menggugat Grace Road setelah kakinya diamputasi setelah gereja berusaha mengobati gangguan skizofrenia yang dialaminya dengan doa.
"Organisasi ini sangat menakutkan.. Mereka yang ikut dalam gereja begitu percaya dengan ajaran gereja tersebut sehingga mereka tidak bisa berbuat apa-apa." kata Scholfield kepada ABC.
"Orang-orang ini berada sepenuhnya dalam kuasa gereja, sehingga mereka tidak bisa melakukan apa-apa sendiri."
"Saya bisa menggambarkan ini sebagai cerita horor." Photo: Grace Road juga terlibat dalam perbaikan sebagian Istana Presiden Fiji. (Flickr: Jared Wiltshire)
Selama bertahun-tahun, Gereja Grace Road ini berhasil membangun juga kekuatan bisnis dan memiliki hubungan dekat dengan pemerintah Fiji.
Divisi Pengembang Gereja tersebut membangun sebagian kediaman Presiden Fiji dan juga membangun kantor Perdana Menteri yang baru.
ABC telah menghubungi kepolisian Fiji, pemerintah dan Gereja Grace Road untuk memberikan komentar nanmun belum mendapatkannya.
Lihat beritanya dalam bahasa Inggris di sini
BACA ARTIKEL LAINNYA... Donasikan Rp 4 Triliun, PM Australia Dinilai Lakukan Keputusan Sepihak