jpnn.com - JAKARTA - Tindakan kekerasan terhadap Dasrul, guru SMKN 2 Makassar, oleh orang tua siswa, Adnan Achmad, harus dilihat dari dua sisi. Yakni, dari sisi orang tua dan guru.
Mantan juru bicara Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Ibnu Hamad mengatakan, dari sisi orang tua, peristiwa itu membuktikan bahwa orang tua belum terlalu berempati terhadap profesi pendidik.
BACA JUGA: Lima Gadis Cantik: Cukupkah Gaji Wartawan untuk Penuhi Kebutuhan?
"Pendidik itu bukan tukang. Pendidik itu tokoh sentral yang akan membentuk dan mengembangkan anak," kata Ibnu usai diskusi 'Duh, Pendidikan Tak Pernah Sepi Persoalan' di kawasan Menteng, Jakarta, Sabtu (13/8).
Menurut Ibnu, orang tua seharusnya memiliki kepercayaan terhadap guru. Pasalnya, guru berperan penting untuk mengembangkan anaknya di sekolah.
BACA JUGA: Soal Pendidikan, Inilah Harapan Masyarakat
"Kalau orang tuanya tidak punya empati terhadap posisi guru maka bisa tersinggung, mukul. Saya kira jadi pelajaran buat kita semua dari kasus itu mari kita tingkatkan empati kita kepada guru," ucap Ibnu.
Ibnu menambahkan, dari sisi pendidik, guru harus memiliki empat kompetensi. Salah satunya kompetensi sosial. Jadi ia harus tahu bagaimana berkomunikasi kepada sesama guru, orang tua, dan murid.
BACA JUGA: FDS Bukan Barang Baru di Indonesia
"Karena kalau terlalu emosi bisa terjadi gesekan," ungkap Ibnu. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tolong Bapak Presiden, Bebaskan Pendidikan dari Agenda Politik
Redaktur : Tim Redaksi