Penduduk Indonesia 261 Juta, Sudah Rekam E-KTP Sebegini

Minggu, 10 September 2017 – 20:08 WIB
Layanan pembuatan E-KTP. Ilustrasi Foto: Bagas Bimantara/dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Mendagri Tjahjo Kumolo menyebutkan, dari 261.142.385 penduduk Indonesia saat ini, 189.630.855 jiwa diantaranya wajib KTP elektronik (e-KTP).

Jumlah tersebut tersebar di 34 provinsi, 514 kabupaten/kota dan 7.094 kecamatan.

BACA JUGA: Duh, Data Warga Hasil Perekaman e-KTP Hilang Akibat Ganti Server

Menurut Tjahjo, ‎jumlah penduduk bertambah dari 257.912.349 jiwa pada 30 Juni 2016 lalu, menjadi 261.142.385 jiwa pada semester pertama 2017.

‎"Dari jumlah tersebut, sebanyak189.630.855 jiwa wajib KTP elektronik. Karena 4.381.144 jiwa berada di luar negeri, maka wajib KTP elektronik di Indonesia yang sekaligus menjadi target perekaman sebanyak 185.249.711 jiwa," ujar Tjahjo di Jakarta, Minggu (10/9).

BACA JUGA: Masih ada 140 Ribu Warga Belum Lakukan Perekaman E-KTP, Disdukcasip Jemput Bola

Saat ditanya berapa dari jumlah tersebut yang telah melakukan perekaman, Tjahjo menyebut mencapai 174.715.105 jiwa atau 94,31 persen.

Terdiri dari 170.194.798 telah melalui proses penunggalan identitas dan 4.520.307 jiwa sedang menunggu proses penunggalan.

BACA JUGA: Mesin Perekam Sudah Uzur, Kapan e-KTP Kelar?

"‎Jadi jumlah penduduk yang belum melakukan perekaman sebanyak 10.534.606 jiwa (5.69%). Target dan realisasi perekaman data diri bagi penduduk wajib KTP elektronik akan terus berubah dari waktu ke waktu," ucapnya.

Perubahan terjadi didasari beberapa faktor. Antara lain jumlah penduduk yang memasuki usia 17 tahun dan peristiwa kependudukan seperti perkawinan di bawah usia 17 tahun, kedatangan warga negara dari luar negeri dan ada masyarakat yang karena alasan tertentu baru pertama kali mendaftarkan diri sebagai penduduk dengan mengisi Formulir jenis F 1.01.

"Gap antara target dan realisasi perekaman perlu terus diupayakan, sehingga pada suatu saat gap ini hampir berhimpitan walaupun disadari tidak mungkin akan mencapai nol persen," katanya.

Menurut mantan anggota DPR ini, gap dipengaruhi beberapa faktor. Antara lain, kinerja pelayanan administrasi kependudukan di seluruh Indonesia dan tingkat kesadaran masyarakat di bidang administrasi kependudukan.(gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Perekaman E-KTP Anak Segera Dimulai


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler