SEBUAH survei terbaru dari Universitas Melbourne menemukan, warga Australia yang tinggal di kota-kota berpenduduk kurang dari 1.000 orang ternyata lebih bahagia daripada mereka yang tinggal di kota lainnya.

Kira-kira seperti apa kehidupan di sejumlah kota kecil Australia? Berikut kami hadirkan foto-fotonya.

BACA JUGA: Pengemis di Melbourne Bisa Hasilkan Rp 4 Juta Per Hari


Kota kecil Tilba Tengah terletak di lembah Gunung Dromadery, pantai selatan New South Wales (Foto: Facebook, Tilba Chamber of Commerce)

Central Tilba, New South Wales

BACA JUGA: Gara-Gara Anjing Tanpa Izin, Pacar Johnny Depp Dipanggil Kejaksaan Australia

Desa bersejarah ini terletak di sekitar Gunung Dromadery, di pantai selatan New South Wales.

Menurut Presiden Kamar Dagang Tilba, Peter Lonergan, desa ini memiliki penduduk sekitar 65 orang.

BACA JUGA: Ketua Parlemen Australia Habiskan Rp 50 Juta Untuk Sewa Helikopter

Jalan utama di kota ini adalah tumpukan toko-toko yang baru direnovasi dan kafe –kafe, galeri serta toko souvenir kecil yang identik dengan kehidupan pedesaan.

Peter pindah ke sana bersama keluarganya pada tahun 1988.

"Saya meninggalkan dunia korporat di Melbourne, tempat di mana saya kerja berjam-jam, bepergian antar negara bagian dan jauh dari rumah," ujarnya.

Ia kemudian menyambung, "Saya senang, ini adalah tempat kecil yang bagus. Kami hidup bahagia di sini."

Desa ini berjarak delapan jam berkendara dari Melbourne, tapi Peter mengunjungi keluarganya secara rutin.

"Saya anak kota, lahir dan dibesarkan di sana," katanya sembari tertawa.

Ia menuturkan, "The problem is, once your children grow up and look for a career and uni, they must move away unless they are lucky enough to pick up a local trade.

"Masalahnya adalah, setelah anak-anak Anda besar dan mulai berkarir serta kuliah, mereka harus pindah, kecuali mereka cukup beruntung untuk bisa berbisnis lokal. Dan karir sepak bola ada di Melbourne," jelasnya.

Desa Mission Beach, Queensland


Foto udara dari wilayah Mission Beach di utara Queensland.(Foto: Facebook, Mission Beach Tourism Inc.)

Kota tropis di utara Queensland ini terletak di antara kota Cairns dan Townsville, serta memiliki populasi 765 orang.

Kota ini memiliki berbagai restoran, bar, galeri dan toko serta merupakan tujuan wisata populer karena kedekatannya dengan Great Barrier Reef.

Pariwisata adalah industri primer di wilayah ini, dengan sejumlah kegiatan wisata mulai dari scuba diving dan arung jeram, wisata berkebun dan memancing.

Ketua Pariwisata di Mission Beach, Chris Jahnke, telah tinggal di sana sejak tahun 2003, setelah pindah dari Melbourne.

Rasa kebersamaan-lah yang membuatnya bahagia tinggal di sana.

"Mengemudi-lah di jalanan dan lambaikan tangan ke orang-orang sekitar," ungkapnya.

Rahasia yang dimilikinya agar bisa membaur dengan warga setempat adalah terlibat dengan hal-hal yang terjadi di kota kecil.

"Cara terbaik untuk meleburkan diri anda ke dalam komunitas kota kecil adalah dengan terlibat, dan tiba-tiba, Anda menjadi bagian dari komunitas yang lebih luas," katanya.

Zeehan, Tasmania


Jalanan kota kecil Zeehan di Tasmania menyajikan nuansa masa lalu. (Foto: West Coast Heritage Centre, Zeehan)

Kota tambang ‘Zeehan’ yang terpencil terletak di pantai barat Tasmania. Kota ini adalah rumah bagi 728 orang.

Dengan tiga tambang di sekitarnya - Renison Bell, Rosebery dan Henty Gold - industri pertambangan telah memainkan peran penting dalam tingkat populasi kota ini.

Selain berada di jalur Targa Rally, kota ini adalah persinggahan berguna bagi mereka yang dalam perjalanan ke wilayah Cradle Mountain atau ke sungai liar di barat daya Tasmania.

Museum Pioneer dan Teater Gaiety adalah simbol dari kejayaan masa lalu kota ini.

Ray Keating, pensiunan penambang timah, telah tinggal di Zeehan selama 55 tahun setelah pindah dari kota Burnie ketika ia berusia 12 tahun.

Ia tak pernah tinggal di kota besar.

"Saya tak suka kota besar. Saya suka ruang terbuka," ujarnya.

Meskipun kota kecil ini membuatnya bahagia, Ray mengatakan bahwa pengangguran adalah masalah kota ini.

"Kami memiliki tambang baru yang terletak di jalanan menuju wilayah Trial Harbour - tambang nikel- tapi itu dalam 'perawatan dan pemeliharaan' dan telah menjadi demikian selama sekitar tiga tahun," ungkapnya.

"Banyak orang telah meninggalkan kota ini untuk mencari pekerjaan di tempat lain. Kami mengalami pasang surut," sambungnya.(admin)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Idealnya Jumlah Parpol di Indonesia Tidak Lebih dari Enam

Berita Terkait