JAKARTA -- Pengamat politik Mohammad Qodari, mengingatkan, kemenangan Aburizal Bakrie sebagai ketua umum Partai golkar lewat musyawarah nasional (munas) Golkar di Pekanbaru, tidak lepas dari kerja triple A (Aburizal Bakrie, Akbar Tandjung, dan Agung Laksono)Ketiganya bergabung menjadi kekuatan yang mampu menundukkan kekuatan Surya Paloh, Tommy Soeharto, dan Yuddy Chrisnandi.
Akan tetapi, kata Qodari mengingatkan, itu juga bisa menjadi tantangan ke depan
BACA JUGA: Golkar Kampanye di Facebook
Terutama faksi dari ketiganya, bisa menjadi kekuatan pemecah bagi Golkar ke depanMenurut Qodari, apa yang disampaikan itu diakuinya sebagai hal yang berasa pahit
BACA JUGA: Ical: Kantor Golkar tak Sehat
Tapi, jauh lebih baik jika ia mengingatkan dari awalBACA JUGA: Pimpinan DPR Mulai Berseteru
Termasuk soal kenaikan gaji menteri yang menjadi kontroversiQodari menyebut, Ical setuju, tapi Akbar tidak setuju."Kasus lainnya juga bisa menyangkut wakil menteri, skandal Bank Century, dan banyak hal lain mengancam ke depan," urainyaQodari juga mengingatkan Ical soal keinginannya menjadikan televisi sebagai fokus media kampanyeBagi dia, televisi penting, tapi bukan segala-galanyaBuktinya, Qodari memberi contoh, Prabowo SubiantoIklannya banyak di televisi, tapi hasilnya tidak sedahsyat Partai Demokrat.
Soal peluang Golkar, Qodari mengatakan, itu juga sangat bergantung pada kinerja pemerintahan SBYKalau berhasil, tentu akan panen di 2014Tapi kalau gagal, maka suaranya akan turunItu faktor eksternal"Nah, tergantung bagaimana Golkar memainkan dan kinerjanya secara internal juga," sebutnya.
Sekjen DPP Partai Golkar Idrus Marham menjamin, apa yang dinilai Qodari sebagai tantangan itu justru akan menjadi peluang bagi Golkar di bawah kepemimpinan Ical"Sebab, banyaknya tantangan akan membuat pengurus kreatif untuk keluar dari tantangan tersebut dan menjadi pemenang," lugasnya(har/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... UUD Tak Perintahkan Pilkada Langsung
Redaktur : Soetomo