jpnn.com, JAKARTA - Koordinator Wilayah Perkumpulan Honorer K2 Indonesia (PHK2I) Jawa Timur Eko Mardiono meminta Presiden Joko Widodo tidak melupakan para pendukungnya saat pilpres.
Dua kali pilpres, sebagian besar honorer K2 terutama di Jawa Timur memberikan dukungan penuh kepada Jokowi agar menjadi presiden.
BACA JUGA: Informasi Terbaru soal Dana Pensiun PNS dan PPPK
Keberpihakan honorer k2 kepada Jokowi karena mereka optimistis akan ada pengangkatan honorer K2 menjadi PNS sesuai visi misi perjuangan PHK2I.
Bukan PPPK (pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja) yang menurut Eko adalah hanya pegawai kontrak.
BACA JUGA: Nadiem Makarim: Formasi Guru PNS Masih Ada, PPPK Boleh Mendaftar
"Saya ini bukan saja pengagum tetapi juga pendukung setia Pak Jokowi menjadi presiden," ungkap Eko Mardiono kepada JPNN.com, Kamis (7/1).
Mungkin, kata Eko, sebagian honorer yang lain takut mengaku sebagai pendukung Jokowi.
BACA JUGA: Guru Pengagum Jokowi Menulis Surat Terbuka, Ada Kata Zalim dan Alam Kubur
Namun, sebagai koordinator honorer K2, dia menyebutkan Jatim sebagai pioner pendukung Jokowi.
Dia masih ingat saat tim honorer K2 Jatim bertemu staf khusus Presiden Jokowi di Istana.
Sekali lagi Eko menegaskan yang diinginkan honorer K2 hanya menjadi PNS tanpa tes. Alasannya, mereka sudah dites pada seleksi CPNS 2013.
"Kami minta tidak dites lagi karena hasil kelulusan CPNS 2013 dari honorer K2 tidak transparan. Nilai tes tidak dibuka sehingga kemurnian hasilnya diragukan," ujarnya.
Atas dasar itulah, Eko Mardiono merasa berhak diangkat menjadi PNS.
Dan, menurut Eko, hanya Presiden Jokowi yang bisa mewujudkan keinginan itu lewat regulasi khusus yang diterbitkan.
"Kalau yang lain bingung minta jabatan menteri atau di BUMN. Saya hanya minta sisa honorer K2 diangkat menjadi PNS. Semoga Pak Jokowi mendengar ini," pungkas Eko Mardiono. (esy/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad