Pendukung Jokowi Sebut Fadli Zon Seperti Habis Digebuki Bos

Sarankan Pendukung Prabowo-Hatta Hindari Emosi

Kamis, 12 Juni 2014 – 14:31 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Relawan Joko Widodo-Jusuf Kalla mengharapkan para pendukung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa tetap bersikap santai dalam mendukung duet yang diusung koalisi Merah Putih itu. Sebab, para relawan pendukung Jokowi-JK menangkap ada kesan emosional dari serangan kubu Prabowo-Hatta yang meningkat pasca-debat capres Senin (9/6) lalu.

Menurut Hendra Betrix Hasanuddin dari relawan Jokowi-JK yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Sipil untuk Indonesia Hebat (Almisbat), kesan emosional terlihat dari pernyataan-pernyataan para pendukung Prabowo-Hatta yang mengomentari pertanyaan JK terkait masalah penegakan hukum dan hak asasi manusia (HAM) pada saat debat capres perdana awal pekan ini. Hendra mengatakan, pertanyaan JK bukanlah hal yang menyerang.

BACA JUGA: Hadapi Seleksi CPNS, BKN Siapkan 1.500 Unit CAT

“Seperti saat debat, Pak Prabowo tidak perlu emosional saat menghadapi pertanyaan soal HAM dari Pak JK karena itu pertanyaan yang biasa saja, bukan menyerang,” kata Hendra di Jakarta Kamis (12/6).

Ia lantas menyebut nama Fadli Zon, Sekretaris Timses Prabowo-Hatta yang menyerang JK karena menanyakan persoalan HAM. Hendra mengaku heran dengan pernyataan-pernyataan Fadli Zon yang terkesan emosional saat mengomentari JK.  

BACA JUGA: JK Belum efektif Dongkrak Elektabilitas Jokowi

“Fadli Zon jangan seperti habis digebukin bos sehingga sekarang marah besar dan menghina Pak JK. Cara seperti itu akan merugikan diri sendiri karena masyarakat memang tidak suka yang seperti itu,” ucap Hendra.

Selain itu, Hendra juga menyoroti pernyataan Wakil Sekjen PKS, Fahri Hamzah yang mengajak rakyat untuk memilih Prabowo-Hatta jika tak mau dipimpin oleh maling. Padahal, kata Hendra, justru di antara elit-elit pendukung Prabowo-Hatta ada yang terseret kasus korupsi.

BACA JUGA: PDIP Apresiasi Sikap SBY yang Masih Netral

Hendra lantas menyebut Ketua Umum PPP Suryadharma Ali yang menjadi tersangka kasus korupsi penyelenggaraan haji. Ada juga nama Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) MS Kaban yang terseret-seret kasus korupsi sistem komunikasi radio terpadu di Kementerian Kehutanan.

“PKS pernah dipimpin orang yang terseret kasus suap daging sapi impor. Nah sekarang mereka ada di pihak Prabowo-Hatta. Jadi masyarakat nanti malah akan menilai ucapan Prabowo hanya seperti maling teriak maling,” kata Hendra.

Lebih lanjut Hendra meminta pendukung Prabowo-Hatta berkaca daripada menyerang Jokowi-JK. Misalnya, Hatta yang sudah puluhan tahun jadi menteri tak menunjukkan prestasi.

Bahkan, Hatta yang juga besan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah kehilangan legitimasi ketika bicara soal kesetaraan di depan hukum. “Kan anaknya (Rasyid Rajasa, red) nabrak orang sampai meninggal tapi nggak dipenjara. Terus apanya yang mau dicontoh?” pungkas Hendra.(jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jaksa KPK Sebut Perilaku Anas Kurang Elok


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler