"Karena akar rumput pun sudah beranggapan buruk mengenai kinerja pemerintah dalam penegakan hukum,” tegas Bambang Soesatyo kepada pers, di Jakarta, Selasa (4/10).
Dijelaskan Bambang, karut marut penegakan hukum sekarang ini sedikit banyak disebabkan kebiasaan presiden menghindari tanggung jawab dengan argumen tidak bisa mengintervensi proses hukum"Publik terus mengikuti dengan cermat penangan sejumlah kasus besar,” tegas politisi Partai Golkar itu.
Ditambahkan, publik tidak melihat adanya upaya keras dari presiden untuk menunjukkan keadilan dari penanganan skandal Bank Century, mafia pajak, mafia hukum, kasus Antasari Azhar, hingga kasus dugaan suap Wisma Atlet Sea Games Palembang
BACA JUGA: Sementer I, BPK Temukan 11.340 Kasus
Bahkan, tegas dia, publik juga mulai cemas melihat penanganan kasus pemalsuan surat keputusan Mahkamah Konstitusi (MK)"Semua itu sudah mencabik-cabik rasa keadilan
BACA JUGA: Nikmati Pekerjaan, Nuh Tak Pusingkan Reshuffle
Kalangan akar rumput sangat kecewa dengan kecenderungan itu, karena kasus-kasus besar yang menjadi perhatian publik disederhanakan sedemikian rupa demi melindungi para elit dan mengorbankan orang-orang yang lemah secara politis,” ujarnya.Menurut dia, proses hukum sejumlah kasus besar berakhir di pengadilan tanpa menghadirkan hakikat keadilan
BACA JUGA: Terancam Bebas, Jaksa Perpanjang Tahan Malinda
"Kecenderungan ini perlu saya ungkapkan agar pemerintahan SBY-Boediono peduli pada isu tentang rasa keadilan rakyat yang telah tercabik-cabik,” katanya.Bambang menegaskan, hanya satu jalan keluar yang elegan bagi presiden, yakni memerintahkan penegak hukum lebih sungguh-sungguh dan profesional dalam menangani kasus-kasus besar yang menjadi perhatian publik(boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gaji 67 Ribu CPNS dari Honorer Sudah Dianggarkan
Redaktur : Tim Redaksi