Peneliti CSIS Puji Tingginya Partisipasi Pemilih di Pilkada Serentak 2020

Senin, 25 Januari 2021 – 18:05 WIB
Ilustrasi Pilkada 2020. Grafis: Sultan Amanda Syahidatullah

jpnn.com, JAKARTA - Peneliti dari Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandes menilai, tingginya partisipasi pemilih pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2020 patut diapresiasi.

Angka partisipasi mencapai 76,09 persen, di tengah pandemi virus Corona (COVID-19). Lebih tinggi dibanding partisipasi di sejumlah negara yang diketahui juga menggelar pemilihan di tengah pandemi.

BACA JUGA: DPR Apresiasi Partisipasi Pemilih Pilkada 2020, Mengungguli Pemilu AS dan Korsel

"Saya kira angka partisipasi cukup tinggi dibandingkan negara-negara demokrasi lain yang menyelenggarakan pemilu di masa pandemi," ujar Arya dalam keterangannya, Senin (25/1).

Arya lebih lanjut mengatakan, tingginya partisipasi jauh di atas prediksi sejumlah kalangan yang sebelumnya memperkirakan di bawah 65 persen.

BACA JUGA: Perbuatan Pensiunan PNS Ini Merusak Generasi Bangsa

Ia menilai, keberhasilan Pilkada serentak 2020 disebabkan beberapa faktor.

Antara lain, sosialisasi yang gencar dilakukan para penyelenggara, termasuk terkait protokol kesehatan di tempat pemungutan suara.

BACA JUGA: Purnawirawan Ini Harus Berurusan dengan Polisi, Kasusnya Cukup Berbahaya

Menurutnya, sosialisasi memicu kepercayaan masyarakat di 270 daerah yang menyelenggarakan pilkada, terhadap penyelenggara dan kemendagri.

Faktor lain, terdapat kesadaran bersama untuk menerapkan protokol kesehatan dalam pilkada.

"Faktor terakhir adanya kontestasi yang ketat di sejumlah wilayah yang membuat masyarakat datang ke TPS untuk memilih," katanya.  

Arya lebih lanjut mengatakan, penerapan prosedur dalam pelaksanaan Pilkada 2020 juga sangat baik.

"Saya kira dari sisi prosedur dan tahapan sudah cukup baik, meski ada sejumlah catatan terkait transparansi dan akuntabilitas dana kampanye, kualitas data pemilih, netralitas ASN, serta penegakan hukum terhadap politik uang," katanya.

Tingginya partisipasi pemilih pada Pilkada serentak 2020 juga menuai apresiasi dari sejumlah kalangan.

Antara lain, Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Sung Y Kim.

Apresiasi dikemukakan dalam kunjungan kehormatan kepada Mendagri Tito Karnavian, Selasa (12/1) kemarin.

"Saya ingin mengucapkan selamat atas suksesnya pemilihan (kepala) daerah yang baru lalu. Sungguh menakjubkan bagi saya kesuksesan tersebut," ucap Sung Y Kim.

Sebelumnya, Tito mengatakan partisipasi pemilih menjadi salah satu keberhasilan bangsa Indonesia dalam menjalankan demokrasi. Pemilu Amerika Serikat pada November 2020 lalu partisipasinya hanya sebesar 66,9 persen.

"Mereka (Amerika Serikat) menyampaikan selamat kepada Indonesia. Karena selain pilkada ini tertib saat pemungutan suara, kampanye, voters turn out ini luar biasa bagi mereka. Mereka aja belum bisa mencapai itu," ucapnya.

Menurut Tito, angka 66,9 persen pada pemilu Amerika Serikat merupakan partisipasi pemilih tertinggi di pemilu AS selama 120 tahun terakhir.

Capaian tertinggi sebelumnya terjadi di pemilu 1900 dengan angka partisipasi pemilih 73,9 persen.

Tito juga membandingkan dengan partisipasi pemilih di pemilu Korea Selatan sebesar 66,2 persen.

Dia menyebut angka itu juga merupakan yang tertinggi selama 28 tahun terakhir.

Sedangkan Indonesia melalui pilkada di 270 daerah mencapai 76,09 persen, naik 7,03 persen dari gelaran sama pada 2015 dengan jumlah 269 daerah.

"Angka ini saya kira cukup baik karena mendekati target dan melampaui partisipasi pemilih Pilkada 2015," ucapnya. (gir/jpnn)


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler