Peneliti INDEF: Harga Pertamax Series Sudah Saatnya Dinaikkan

Senin, 29 Juli 2024 – 10:59 WIB
Ilustrasi - Seorang pengguna sepeda motor mengisi BBM jenis Pertamax di sebuah SPBU. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Peneliti senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Tauhid Ahmad menilai sudah saatnya harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi Pertamina seperti Pertamax series dinaikkan.

Pasalnya, menurut Tauhid sudah lama BUMN tersebut menahan menaikkan harga Pertamax series, meski tekanan harga minyak dunia sangat tinggi akibat konflik Timur Tengah.

BACA JUGA: Kembangkan EBT, Pertamina Dorong Penggunaan Bioethanol

Padahal di sisi lain, SPBU swasta sudah beberapa kali menaikkan harga BBM.

Tak hanya itu, Tauhid juga menilai kondisi saat ini juga masih sangat berat, termasuk nilai tukar yang berada pada kisaran Rp16 ribu per dolar AS.

BACA JUGA: Indodax Masuk Peringkat 13 Dunia dalam Keamanan Siber

"Kurs sudah bergerak sekitar 5%, makanya Pertamina layak menaikkan harga BBM nonsubsidi. Yang penting kenaikan tersebut tidak memberatkan masyarakat," ujar Tauhid.

Tauhid menambahkan, komposisi terbesar dalam menentukan harga BBM adalah harga ICP karena merupakan bahan baku.

BACA JUGA: Bangun Tol Bayung Lencir-Tempino, SIG Pasok Beton Siap Pakai

Jadi, jika harga ICP lebih tinggi dibandingkan nilai tukar maka harga ICP yang dominan menentukan harga BBM tersebut.

"Kalau keduanya bergerak naik (nilai tukar dan ICP), maka mempercepat penyesuaian harga BBM," imbuhnya.

Seperti diketahui, harga Pertamax cs tidak berubah sejak Februari 2024 meski harga minyak dunia mengalami kenaikan. Sementara badan usaha lain terus melakukan penyesuaian harga.

Pasalnya, sejak awal 2024 hingga Juni 2024, Pemerintah memutuskan bahwa harga BBM yang disalurkan BUMN tidak mengalami perubahan.

Saat ini, harga jual Pertama series memang jauh di bawah BBM SPBU swasta, seperti Shell, Vivo dan BP.

Untuk RON 92, pada Juli 2024, Pertamina menjual Pertamax Rp12.950/liter. Sedangkan Super Shell Rp13.810/liter, Revvo 92 (produk Vivo) Rp13.600/liter, dan BP 92 Rp13.450/liter.

Sedangkan RON 95, harga jual BBM Pertamina (Pertamax Green) adalah Rp13.900/liter. Harga tersebut jauh lebih rendah dibandingkan Shell V Power) dan BP Ultimate (produk BP), masing-masing Rp14.700/liter. Begitu juga dengan Revvo 95 (dari Vivo) yang dijual Rp14.500/liter.

Sementara untuk RON 98, Pertamax Turbo dijual Rp14.400/liter. Harga tersebut jauh di bawah produk Shell, yaitu V Power Nitro yang dijual Rp14.930/liter.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler