jpnn.com, JAKARTA - Peneliti Alpha Research Database Indonesia Ferdy Hasiman menilai Presiden Jokowi perlu segera mengevaluasi langkah penanganan penyebaran virus corona (COVID-19) dalam sebulan terakhir.
Evaluasi sangat penting, karena data menunjukkan jumlah pasien yang dinyatakan terjangkiti Covid-19 terus bertambah. Data terbaru yang dirilis Satgas Khusus Covid-19 pada Rabu (1/4), menunjukkan jumlah pasien positif terjangkiti mencapai 1.677 orang. Dari jumlah tersebut sebanyak 157 orang meninggal dunia, sementara 103 pasien dinyatakan sembuh.
BACA JUGA: Misbakhun Yakini Jokowi Berikhtiar Selamatkan Indonesia Lewat Perppu Corona
"Saya kira pemerintah harus mengevaluasi diri karena terkesan gagal dalam melakukan penanganan. Angka positif masih terus bertambah, demikian juga dengan yang meninggal dunia juga terus bertambah," ucapnya.
Ferdy mengungkapkan alasan lain mengapa menyebut penanganan yang dilakukan pemerintah terkesan gagal. Jumlah pasien berusia produktif yang meninggal dunia juga cukup banyak.
BACA JUGA: Bisa Jadi Ini Indikasi Pemerintahan Pak Jokowi Tak Fokus Atasi Corona
"Sudah begitu yang meninggal saya rasa banyak juga usia produktif. Ini kegagalan. Presiden Jokowi sebaiknya bekerja sama dengan negara-negara yang berpengalaman mengatasi covid-19. Minta bantuan tim medis mereka atau dokter mereka," katanya.
Ferdy juga menyinggung kebijakan yang kini diambil pemerintah dalam menangani Covid-19. Pemerintah disebut bakal memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Menurut Ferdy, pola tersebut tak jauh berbeda dengan imbauan yang selama ini telah diberlakukan, dimana masyarakat diminta melakukan social distancing.
BACA JUGA: Sentimen Rakyat atas Kabinet Jokowi-Maruf dalam Mengelola Krisis Corona
Bedanya, dalam PSBB bakal ada penjagaan aparat terhadap sejumlah titik yang dianggap rawan. Selain itu juga akan diberlakukan rapid test, untuk mengetahui seseorang terjangkiti covid-19 atau tidak.
Ferdy menilai kebijakan yang diambil pemerintah berpotensi gagal. Karena tidak ada hal yang baru, sementara jumlah penderita terus bertambah. Ferdy khawatir, masifnya kampanye social distancing malah menimbulkan anggapan pemerintah nantinya tidak lagi memiliki tanggung jawab terhadap warga yang positif Covid-19.
"Bisa saja kemudian muncul kesan pemerintah tak punya tanggung jawab lagi jika ada warga yang positif Covid-19, karena tidak disiplin dan tak mau menjaga jarak. Dalam hal ini saya kira potensi Presiden Jokowi gagal memproteksi warga negara bisa terjadi," pungkas Ferdy. (gir/jpnn)
Redaktur & Reporter : Ken Girsang