jpnn.com, JAKARTA - Varian baru COVID-19, Omicron, terkesan lebih cepat menyebar dibanding varian-varian lainnya.
Menurut peneliti di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Amin Soebandrio, kemungkinan karena mereka yang terinfeksi hampir tidak bergejala.
BACA JUGA: 6 Pesan Penting Jokowi Pasca-Omicron Masuk ke Indonesia, Nomor 5 Perlu Dicatat
"Kelihatannya saat ini yang menyebabkan dia (Omicron) menyebar justru karena orang yang terinfeksi itu hampir tidak bergejala, ringan sekali."
"Mereka tetap beraktivitas, tetap berpergian, bahkan sampai ke luar negeri," ujar peneliti di Pusat Riset Biologi Molekuler Eijkman BRIN itu saat dihubungi di Jakarta, Jumat (17/12).
BACA JUGA: Omicron Terdeteksi, Wisma Atlet Kemayoran Diisolasi
Menurut Amin, karena merasa tidak bergejala atau bergejala ringan, orang yang terinfeksi Omicron tetap merasa bebas beraktivitas di tengah masyarakat dan bepergian.
Hal itu menyebabkan penularan Omicron yang cepat dan meluas dari satu negara ke negara lain, bahkan keluar benua.
BACA JUGA: Yuk, Lakukan 4 Langkah Cegah Penyebaran Omicron
Dengan gejala klinis bersifat ringan atau tidak bergejala, orang yang membawa virus itu tidak merasa sakit sehingga lebih mudah untuk berkeliaran dan bepergian sampai jarak jauh.
Itu mengakibatkan virus tersebut lebih cepat ditularkan kepada orang lain.
"Dia (orang yang terinfeksi Omicron) tetap beraktivitas, termasuk bepergian sampai jarak jauh, itu yang menyebabkan virusnya terbawa sampai ke luar negeri atau sampai ke benua lain," kata Amin.
Amin mengajak masyarakat tetap waspada dengan cara menerapkan protokol kesehatan secara disiplin dan melakukan vaksinasi COVID-19 untuk mencegah penularan dan penyebaran COVID-19.
Apalagi, saat ini muncul varian baru, yakni varian Omicron yang lebih cepat menular.(Antara/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : Ken Girsang