Penelitian: Kecanduan Smartphone Bisa Seperti Kecanduan Narkoba

Selasa, 25 Februari 2020 – 13:00 WIB
Pengguna lagi menggunakan smartphone. Foto: ubergizmo

jpnn.com, JAKARTA - Sebagain besar pengguna pasti menggunakan smartphone. Perangkat ini menjadi salah satu kebutuhan yang tidak bisa dihindari.

Pasalnya, smartphone itu mampu menjalankan sejumlah fungsi mulai dari panggilan telepon atau sekadar pesan singkat. Sehingga banyak pengguna yang bergantung pada smartphone, sampai pada akhirnya menyebabkan kecanduan akan perangkat teknologi ini.

BACA JUGA: Menteri Siti: Ibu Kota Baru Dibangun dengan Konsep Smart and Forest City

Namun, di tengah keseringan orang menggunakan smartphone dapat berpengaruh pada struktur otak seseorang. Menurut sebuah penelitian baru-baru ini menemukan, kecanduan smartphlone bisa seperti kecanduan narkoba.

Ubergizmo, Selasa (25/2), melaporkan, dalam studi tersebut, para peneliti mencoba melakukan tes MRI pada 48 orang. Sebanyak 22 orang di antaranya didiagnosa kecanduan smartphone.

BACA JUGA: Waspadai 4 Efek Kecanduan Ponsel Pada Kesehatan

Hasil tes tersebut menunjukkan bahwa kecanduan smartphone bisa mempengaruhi otak penderitanya secara fisik. Dampaknya sama dengan apa yang dilihat dokter pada penderita kecanduan obat-obatan atau narkoba.

"Mengingat penggunaannya yang meluas dan popularitasnya yang meningkat, penelitian ini mempertanyakan ketidak berbahayaan smartphone, setidaknya pada individu yang mungkin berisiko lebih tinggi untuk mengembangkan perilaku adiktif terkait smartphone," ungkap Peneliti dari Universitas Heidelberg.

BACA JUGA: 6 Kesepakatan Panja ASN dengan Pemerintah soal Honorer K2

Kecanduan smartphone sejatinya bukan isu yang baru. Namun temuan baru uni semakin menambah kekhawatirkan. Untuk itu, perusahaan besar seperti Google telah mengembangkan fitur baru seperti fitur Digital Wellbeing.

Fitur tersebut dikatakan dapat diigunakan untuk memantau penggunaan smartphone oleh penggunanya sendiri.

Selain memantau penggunaan smartphone-nya, pengguna juga bisa menetapkan batasan waktu untuk menggunakan suatu aplikasi. Misalnya, akses Youtube dibatasi hingga durasi 1 jam saja dalam sehari.

Setelah mencapai batas waktunya, sistem akan menghentikan penggunaan aplikasi ini. Artinya, selama sisa hari itu, pengguna tidak akan lagi bisa mengakses YouTube.

Meski begitu, pengguna bisa saja mematikan batasan waktu tersebut untuk dapat mengakses aplikasi yang sudah dibatasi sebelumnya. (mg9/jpnn)


Redaktur & Reporter : Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler